5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

Tim Detikcom - detikNews
Senin, 25 Jul 2022 17:40 WIB
Firefighters work at a site of a Russian missile strike in a sea port of Odesa, as Russias attack on Ukraine continues, Ukraine July 23, 2022. Press service of the Joint Forces of the South Defence/Handout via REUTERS
pelabuhan di Odesa usai diserang Rusia (Foto: Press service of the Joint Forces of the South Defence/Handout via REUTERS)
Jakarta -

Rusia akhirnya mengakui pasukannya memang melancarkan serangan rudal ke kota pelabuhan Odesa, Ukraina, setelah sebelumnya membantah. Diklaim oleh Rusia bahwa serangan rudal jelajahnya itu mengenai infrastruktur militer di Odesa dan pasokan senjata Barat.

Seperti dilansir Reuters dan AFP, Senin (25/7/2022), Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengecam serangan terhadap kota pelabuhan Odesa pada Sabtu (23/7) waktu setempat itu sebagai 'kebiadaban Rusia' yang terjadi usai kesepakatan untuk melanjutkan kembali ekspor biji gandum dari pelabuhan itu.

Turki yang membantu menjadi mediator kesepakatan itu sebelumnya menyatakan pihaknya telah menerima jaminan dari Moskow bahwa pasukan Rusia tidak bertanggung jawab atas serangan rudal jelajah itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Senin (25/7/2022):

- Junta Myanmar Eksekusi Mati Anggota Parlemen Partai Suu Kyi

ADVERTISEMENT

Junta Myanmar telah mengeksekusi mati empat tahanan termasuk seorang mantan anggota parlemen dari partai Aung San Suu Kyi dan seorang aktivis terkemuka. Media pemerintah melaporkan eksekusi mati pada Senin (25/7) ini merupakan penerapan hukuman mati pertama di negara itu dalam puluhan tahun.

Dilansir dari kantor berita AFP, Senin (25/7/2022), surat kabar Global New Light of Myanmar melaporkan keempat tahanan itu dieksekusi mati karena memimpin "aksi teror brutal dan tidak manusiawi".

Surat kabar itu mengatakan eksekusi dilakukan "di bawah prosedur penjara" tanpa mengatakan kapan atau bagaimana orang-orang itu dibunuh.

Junta Myanmar telah menghukum mati puluhan aktivis anti-kudeta sebagai bagian dari tindakan kerasnya terhadap perbedaan pendapat setelah merebut kekuasaan tahun lalu, tetapi Myanmar tidak melakukan eksekusi mati selama beberapa dekade, terakhir kali pada tahun 1988.

- Calon PM Inggris Janji Akan Keras pada China: Cukup Sudah!

Calon perdana menteri (PM) Inggris Rishi Sunak berjanji akan bersikap keras terhadap China jika dia menjadi perdana menteri Inggris berikutnya. Dia menyebut negara adidaya Asia itu sebagai "ancaman nomor satu" bagi keamanan domestik dan global.

Janji mantan menteri keuangan Inggris itu muncul setelah saingannya untuk memimpin partai Konservatif yang berkuasa, Liz Truss, menuduhnya lemah soal China dan Rusia.

Dilansir dari kantor berita Reuters, Senin (25/7/2022), Global Times yang dikelola pemerintah China sebelumnya mengatakan Rishi Sunak adalah satu-satunya kandidat PM Inggris dengan "pandangan yang jelas dan pragmatis tentang mengembangkan hubungan Inggris-China".

Media Inggris, The Daily Mail, yang telah terang-terangan mendukung Menteri Luar Negeri Liz Truss dalam persaingan untuk menggantikan Boris Johnson, menyebut pernyataan media China itu "dukungan yang tidak diinginkan siapa pun".

- Rusia Serang Odesa Usai Teken Kesepakatan, Putin Tak Bisa Dipercaya

Setelah sempat membantah, pemerintah Rusia akhirnya mengakui pasukannya memang melancarkan serangan rudal ke kota Odesa, Ukraina. Rusia menyatakan serangan rudal jelajahnya itu mengenai infrastruktur militer di Odesa dan pasokan senjata Barat.

Dilansir dari media CNN, Senin (25/7/2022), serangan Rusia itu terjadi kurang dari 24 jam setelah penandatanganan kesepakatan untuk melanjutkan kembali ekspor biji gandum dari pelabuhan di Odesa. Turki yang membantu menjadi mediator kesepakatan Rusia-Ukraina itu sebelumnya menyatakan pihaknya telah menerima jaminan dari Moskow bahwa pasukan Rusia tidak bertanggung jawab atas serangan rudal jelajah itu.

Pelabuhan utama yang disebutkan dalam kesepakatan itu hancur ketika dua rudal Kalibr Rusia yang diluncurkan dari laut menghantam pelabuhan di Odesa tersebut. Petugas pemadam kebakaran bergegas ke pelabuhan untuk memadamkan api di beberapa kapal yang terbakar. Menurut pejabat-pejabat Ukraina, satu pekerja pelabuhan terluka.

Kerusakannya bisa saja jauh lebih buruk jika dua rudal lainnya tak berhasil ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Ukraina.

- Serangan Kera Liar Marak di Jepang, 42 Orang Luka-luka

Serangan kera liar marak melanda kota Yamaguchi di wilayah Jepang bagian barat beberapa waktu terakhir. Sedikitnya 42 orang mengalami luka-luka akibat serangan kera liar yang berlangsung dalam beberapa pekan terakhir.

Seperti dilansir AFP, Senin (25/7/2022), otoritas kota Yamaguchi pun mengatakan pihaknya beralih ke senjata yang menembakkan obat penenang untuk mengendalikan kera liar yang menyerang warganya.

Kera Jepang atau Japanese macaque yang tidak memiliki ekor pada umumnya sering terlihat di sebagian besar wilayah Jepang, dan dianggap sebagai hama di beberapa wilayah, karena memakan hasil panen dan bahkan masuk ke dalam rumah-rumah warga lokal.

- Sempat Bantah, Rusia Akhirnya Akui Serang Odesa Ukraina

Rusia akhirnya mengakui pasukannya memang melancarkan serangan rudal ke kota pelabuhan Odesa, Ukraina, setelah sebelumnya membantah. Diklaim oleh Rusia bahwa serangan rudal jelajahnya itu mengenai infrastruktur militer di Odesa dan pasokan senjata Barat.

Seperti dilansir Reuters dan AFP, Senin (25/7/2022), Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengecam serangan terhadap kota pelabuhan Odesa pada Sabtu (23/7) waktu setempat itu sebagai 'kebiadaban Rusia' yang terjadi usai kesepakatan untuk melanjutkan kembali ekspor biji gandum dari pelabuhan itu.

Turki yang membantu menjadi mediator kesepakatan itu sebelumnya menyatakan pihaknya telah menerima jaminan dari Moskow bahwa pasukan Rusia tidak bertanggung jawab atas serangan rudal jelajah itu.

Halaman 3 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads