Rusia Serang Odesa Usai Teken Kesepakatan, Putin Tak Bisa Dipercaya

Rusia Serang Odesa Usai Teken Kesepakatan, Putin Tak Bisa Dipercaya

Rita Uli Hutapea - detikNews
Senin, 25 Jul 2022 12:57 WIB
Firefighters work at a site of a Russian missile strike in a sea port of Odesa, as Russias attack on Ukraine continues, Ukraine July 23, 2022. Press service of the Joint Forces of the South Defence/Handout via REUTERS
pelabuhan di Odesa usai serangan rudal Rusia (Foto: Press service of the Joint Forces of the South Defence/Handout via REUTERS
Jakarta -

Setelah sempat membantah, pemerintah Rusia akhirnya mengakui pasukannya memang melancarkan serangan rudal ke kota Odesa, Ukraina. Rusia menyatakan serangan rudal jelajahnya itu mengenai infrastruktur militer di Odesa dan pasokan senjata Barat.

Dilansir dari media CNN, Senin (25/7/2022), serangan Rusia itu terjadi kurang dari 24 jam setelah penandatanganan kesepakatan untuk melanjutkan kembali ekspor biji gandum dari pelabuhan di Odesa. Turki yang membantu menjadi mediator kesepakatan Rusia-Ukraina itu sebelumnya menyatakan pihaknya telah menerima jaminan dari Moskow bahwa pasukan Rusia tidak bertanggung jawab atas serangan rudal jelajah itu.

Pelabuhan utama yang disebutkan dalam kesepakatan itu hancur ketika dua rudal Kalibr Rusia yang diluncurkan dari laut menghantam pelabuhan di Odesa tersebut. Petugas pemadam kebakaran bergegas ke pelabuhan untuk memadamkan api di beberapa kapal yang terbakar. Menurut pejabat-pejabat Ukraina, satu pekerja pelabuhan terluka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kerusakannya bisa saja jauh lebih buruk jika dua rudal lainnya tak berhasil ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Ukraina.

Kementerian Pertahanan Rusia pada Minggu (24/7) waktu setempat mengakui serangannya ke Odesa telah menghancurkan sebuah kapal militer Ukraina dan persenjataan yang dipasok oleh Amerika Serikat (AS).

"Rudal-rudal jarak jauh dengan presisi tinggi dari lautan menghancurkan sebuah kapal perang Ukraina yang berlabuh dan pasokan rudal antikapal yang dikirimkan oleh Amerika Serikat kepada rezim Kiev," demikian pernyataan resmi Kementerian Pertahanan Rusia.

"Sebuah pabrik perbaikan dan peningkatan kemampuan militer Ukraina juga mengalami kerusakan," imbuh pernyataan tersebut.

ADVERTISEMENT

Berbicara kepada CNN beberapa jam setelah serangan itu, anggota parlemen Ukraina Oleksiy Goncharenko mengatakan Rusia "menunjukkan bahwa mereka ingin terus mengancam ketahanan pangan dunia."

Amerika Serikat pun mengomentari serangan Rusia itu. "Serangan itu menimbulkan keraguan serius pada kredibilitas komitmen Rusia," kata Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Anthony Blinken.

Blinken menambahkan bahwa itu "merusak pekerjaan PBB, Turki, dan Ukraina untuk mengirimkan makanan penting ke pasar dunia."

Komentar pedas juga datang dari Inggris. "Ini menunjukkan tidak sepatah kata pun yang diucapkan [Presiden Rusia Vladimir Putin] dapat dipercaya," cetus Liz Truss, Menteri Luar Negeri Inggris, salah satu calon perdana menteri Inggris untuk menggantikan Boris Johnson.



Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads