Sempat Bantah, Rusia Akhirnya Akui Serang Odesa Ukraina

Sempat Bantah, Rusia Akhirnya Akui Serang Odesa Ukraina

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 25 Jul 2022 09:45 WIB
Firefighters work at a site of a Russian missile strike in a sea port of Odesa, as Russias attack on Ukraine continues, Ukraine July 23, 2022. Press service of the Joint Forces of the South Defence/Handout via REUTERS
Petugas pemadam sibuk memadamkan api di kota pelabuhan Odesa, Ukraina, usai serangan rudal Rusia (Press service of the Joint Forces of the South Defence/Handout via REUTERS)
Moskow -

Rusia akhirnya mengakui pasukannya memang melancarkan serangan rudal ke kota pelabuhan Odesa, Ukraina, setelah sebelumnya membantah. Diklaim oleh Rusia bahwa serangan rudal jelajahnya itu mengenai infrastruktur militer di Odesa dan pasokan senjata Barat.

Seperti dilansir Reuters dan AFP, Senin (25/7/2022), Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengecam serangan terhadap kota pelabuhan Odesa pada Sabtu (23/7) waktu setempat itu sebagai 'kebiadaban Rusia' yang terjadi usai kesepakatan untuk melanjutkan kembali ekspor biji gandum dari pelabuhan itu.

Turki yang membantu menjadi mediator kesepakatan itu sebelumnya menyatakan pihaknya telah menerima jaminan dari Moskow bahwa pasukan Rusia tidak bertanggung jawab atas serangan rudal jelajah itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun Kementerian Pertahanan Rusia menelan kembali bantahan mereka pada Minggu (24/7) waktu setempat, dengan mengakui serangannya telah menghancurkan sebuah kapal militer Ukraina dan persenjataan yang dipasok oleh Amerika Serikat (AS).

"Rudal-rudal jarak jauh dengan presisi tinggi dari lautan menghancurkan sebuah kapal perang Ukraina yang belabuh dan pasokan rudal antikapal yang dikirimkan oleh Amerika Serikat kepada rezim Kiev," demikian pernyataan resmi Kementerian Pertahanan Rusia.

ADVERTISEMENT

"Sebuah pabrik perbaikan dan peningkatan kemampuan militer Ukraina juga mengalami kerusakan," imbuh pernyataan tersebut.

Lihat juga Video: Diguyur Hujan Lebat, Rusia Dilanda Banjir

[Gambas:Video 20detik]



Pengakuan serupa disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, dalam pernyataan via Telegram.

"Rudal-rudal Kalibr menghancurkan infrastruktur militer di pelabuhan Odesa, mengirimkan sebuah kapal militer Ukraina ke alamat favorit rezim Kiev dalam serangan presisi," sebut Zakharova dalam pernyataannya.

Istilah 'alamat favorit' merujuk pada seruan pasukan Ukraina di Pulau Ular, yang ada di Laut Hitam, yang dilaporkan memberitahu kapal Rusia untuk 'enyah' sebelum serangan Rusia terjadi pada Februari lalu.

Serangan terhadap Odesa itu membayangi kesepakatan yang menjadi tonggak sejarah untuk meredakan krisis pangan global. Zelensky menyebut serangan itu menunjukkan Rusia tidak bisa dipercaya untuk melaksanakan kesepakatan yang sudah dicapai.

Halaman 3 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads