Tragis! Wanita Meksiko Tewas usai Dibakar Hidup-hidup

Tragis! Wanita Meksiko Tewas usai Dibakar Hidup-hidup

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 22 Jul 2022 12:51 WIB
Ilustrasi Kebakaran. Andhika Akbarayansyah/detikcom.
Ilustrasi (dok. Thinkstock)
Mexico City -

Seorang wanita Meksiko yang merupakan aktivis dan ibu dari seorang bocah penyandang autis meninggal dunia setelah dibakar hidup-hidup. Kasus ini memicu aksi protes dan kecaman publik Meksiko, juga seruan penegakan keadilan terhadap pemerintah.

Seperti dilansir AFP, Jumat (22/7/2022), Luz Raquel Padilla (35) disiram alkohol oleh tiga pria dan seorang wanita kemudian dibakar hidup-hidup di sebuah taman di Zapopan, negara bagian Jalisco. Hal itu diungkapkan oleh jaksa penuntut Luis Joaquin Mendez yang mengutip keterangan sejumlah saksi.

Padilla yang merupakan anggota dari kelompok hak pengasuh 'Saya merawat Meksiko' meninggal dunia di rumah sakit pada Selasa (19/7) waktu setempat, setelah menderita luka bakar 90 persen pada tubuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jaksa Mendez menyatakan kasus ini tengah diselidiki sebagai dugaan femisida atau pembunuhan perempuan oleh laki-laki karena kebenciannya pada perempuan.

Pelaku yang membakar Padilla hidup-hidup itu belum diungkapkan identitasnya dan belum ditangkap.

ADVERTISEMENT

Namun salah satu tetangga Padilla, Sergio Ismael "N", telah ditangkap atas tuduhan menyebabkan cedera, melontarkan ancaman dan melakukan kejahatan terhadap martabat seseorang dalam hubungannya dengan insiden-insiden sebelumnya.

Disebutkan jaksa Mendez bahwa Ismael belum dijerat dakwaan femisida untuk saat ini. Menurut sejumlah saksi mata, dia tidak hadir saat serangan terhadap Padilla terjadi pada Sabtu (16/7) lalu.

Simak juga 'Jurnalis Meksiko Ditembak di Depan Rumahnya':

[Gambas:Video 20detik]



Pada Mei lalu, Padilla menuduh tetangganya itu telah mengancam dirinya dan menulis graifit berbunyi 'Saya akan membakar Anda hidup-hidup' pada dinding tempat tinggal mereka. "Berapa lama saya harus hidup dalam ketakutan bahwa sesuatu bisa terjadi pada saya dan keluarga saya," tulis Padilla pada saat itu.

Semasa hidup, Padilla juga diketahui kerap mengeluh via media sosial soal perilaku para tetangganya, termasuk kegemaran mereka mendengarkan musik dengan suara keras-keras yang disebutnya mempengaruhi kesehatan putranya yang penyandang autis.

Menanggapi kasus Padilla ini, puluhan wanita berunjuk rasa di depan kantor polisi Zapopan pada Kamis (21/7) waktu setempat. Mereka menuduh otoritas setempat tidak mengambil tindakan tegas dan tidak peduli dengan kasus Padilla.

"Keadilan untuk Luz dan keadilan untuk putranya!" tuntut Guadalupe Ortega (62) yang merupakan anggota Insurgent Women's Network, kelompok orang yang merawat mereka yang berkebutuhan khusus.

Norma Vilanueva, seorang aktivis setempat, menyebut para tetangga Padilla tidak menerima putranya, Bruno, yang menyandang autis. "Masyarakat tidak memiliki toleransi... mereka tidak menerima anak-anak dengan kebutuhan khusus. Biarkan keadilan ditegakkan bagi Luz dan anaknya," ucapnya.

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads