Taliban yang kini menguasai Afghanistan memerintahkan wanita-wanita yang bekerja pada lembaga pemerintahan untuk mengirimkan kerabat pria mereka guna menggantikan mereka bekerja. Hal ini menjadi contoh terbaru dari kebijakan garis keras Taliban dalam membatasi kebebasan perempuan di Afghanistan.
Seperti dilansir The New Arab, Rabu (20/7/2022), laporan media Inggris, The Guardian, menyebut sebanyak 60 pekerja wanita di Kementerian Keuangan Afghanistan menerima panggilan telepon dari Taliban yang meminta mereka merekomendasikan kerabat pria untuk menggantikan mereka karena 'beban kerja di kantor telah meningkat'.
Para pekerja wanita, yang dipulangkan setelah Taliban berkuasa kembali pada Agustus tahun lalu dan menerima pengurangan gaji, meluapkan kemarahan atas permintaan itu.
Para pekerja wanita itu menekankan bahwa mereka telah menghabiskan waktu selama bertahun-tahun dalam pelayanan untuk posisi dengan spesialisasi tinggi. Mereka juga menyampaikan kecemasan serta ketidakpastian untuk masa depan mereka.
Salah satunya Maryam (37) yang sejak lama menjadi pegawai Kementerian Keuangan Afghanistan. Dia menuturkan dirinya menerima panggilan telepon dari HRD tempatnya bekerja.
"Saya diminta untuk memperkenalkan seorang anggota keluarga laki-laki untuk menggantikan saya di kementerian, sehingga saya bisa diberhentikan dari pekerjaan itu," tutur Maryam kepada The Guardian.
"Ini merupakan posisi sulit dan teknis di mana saya mendapatkan pelatihan dan memiliki pengalaman bertahun-tahun. Dan bahkan jika dia bisa melakukan pekerjaan yang sama pada akhirnya, apa yang akan terjadi pada saya?" tanya Maryam.
Simak juga 'Ikuti Peraturan Taliban, Presenter TV Afghanistan Tampil Memakai Burka':
(nvc/nvc)