Perang Ukraina Tunjukkan Dominasi Barat Akan Berakhir, China Bangkit!

Perang Ukraina Tunjukkan Dominasi Barat Akan Berakhir, China Bangkit!

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 18 Jul 2022 15:14 WIB
Dua bulan setelah jatuh ke tangan Rusia, kota Popasna di Ukraina bagian timur telah berubah menjadi kota hantu. Tak ada aktivitas warga di kota tersebut.
Kehancuran di kota Popasna, Ukraina, yang kini dikuasai pasukan Rusia (dok. Reuters/Alexander Ermochenko)
London -

Perang Ukraina disebut menunjukkan bahwa dominasi Barat akan segera berakhir, sedangkan China bangkit ke status adidaya dalam kemitraan dengan Rusia pada salah satu titik perubahan paling signifikan selama berabad-abad.

Seperti dilansir Reuters, Senin (18/7/2022), hal itu disampaikan oleh mantan Perdana Menteri (PM) Inggris Tony Blair saat memberikan kuliah berjudul 'After Ukraine, What Lessons Now for Western Leadership?' dalam forum yang mendukung aliansi Amerika Serikat (AS) dan Eropa di Ditchley Park, London.

Dalam forum itu, menurut naskah pidatonya, Blair menyebut dunia kini berada pada titik balik dalam sejarah yang sebanding dengan akhir Perang Dunia II atau runtuhnya Uni Soviet -- namun kali ini Barat jelas tidak berkuasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita tiba pada akhir dominasi politik dan ekonomi Barat," cetus Blair dalam kuliahnya. "Dunia setidaknya akan menjadi dua kutub (bipolar) dan kemungkinan banyak kutub (multi-polar)," sebutnya.

"Perubahan geopolitik terbesar abad ini akan datang dari China, bukan Rusia," imbuh Blair.

ADVERTISEMENT

Invasi Rusia ke Ukraina yang dimulai sejak 24 Februari lalu dilaporkan telah menewaskan ribuan orang dan memicu krisis paling serius dalam hubungan antara Rusia dengan negara-negara Barat sejak Krisis Rudal Kuba tahun 1962 silam, ketika banyak orang khawatir dunia berada di ambang perang nuklir.

Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut Barat telah menyatakan perang ekonomi dengan berupaya mengisolasi perekonomian Moskow dengan penjatuhan sanksi-sanksi. Kremlin pun menyatakan Rusia akan beralih ke kekuatan lainnya seperti China dan India.

Perang di Ukraina, sebut Blair, telah mengklarifikasi bahwa Barat tidak bisa mempercayai China 'untuk berperilaku dalam cara yang kita anggap rasional'.

Lihat juga video 'Zelensky Pecat Jaksa Agung dan Kepala Keamanan Ukraina':

[Gambas:Video 20detik]



Presiden China Xi Jinping terus mendukung Putin dan mengkritik sanksi-sanksi sebagai 'pelecehan' oleh Barat. Putin telah menjalin apa yang disebutnya sebagai 'kemitraan strategis' dengan China.

China pada tahun 1979 silam masih memiliki perekonomian lebih kecil dari Italia. Namun setelah membuka diri pada investasi asing dan memperkenalkan reformasi pasar, China menjadi negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia.

Perekonomian China diramalkan akan menyalip AS dalam waktu satu dekade saja dan China diprediksi akan memimpin dalam beberapa teknologi abad ke-21 seperti kecerdasan buatan, pengobatan regeneratif dan polimer konduktif.

"Posisi China sebagai negara adidaya adalah wajar dan dibenarkan. Ini bukan Uni Soviet," tegas Blair, yang menjabat PM Inggris tahun 1997 hingga tahun 2007 lalu. Disebutkan bahwa Rusia dan Iran kemungkinan besar akan menjadi sekutu China.

Lebih lanjut, Blair memperingatkan bahwa Barat tidak seharusnya membiarkan China menyalip secara militer. "Kita harus meningkatkan pengeluaran pertahanan dan mempertahankan keunggulan militer," cetusnya.

Dia menyerukan agar AS dan sekutu-sekutunya 'harus cukup unggul untuk menghadapi segala kemungkinan atau konflik jenis apapun dan di semua sektor'.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads