Presiden Iran Ebrahim Raisi melontarkan peringatan keras pada Amerika Serikat. Raisi mengingatkan bahwa kesalahan apa pun oleh AS dan sekutunya akan ditanggapi dengan keras.
Dilansir dari media Iran, Press TV, Jumat (15/7/2022), berbicara kepada warga Iran di provinsi Kermanshah, Raisi mengatakan bahwa "setiap kesalahan oleh Amerika dan sekutu mereka di kawasan dan dunia akan mendapat tanggapan keras yang akan membuat mereka menyesalinya."
Raisi juga menekankan bahwa Iran kini "lebih kuat dari sebelumnya".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bangsa besar Iran tidak menerima segala jenis ketidakamanan dan krisis di kawasan ini, dan negara-negara Muslim di kawasan membenci hubungan memalukan pemerintah mereka dengan Amerika, yang telah menyebabkan penjarahan kekayaan negara mereka," cetus pemimpin Iran itu.
Pernyataan keras tersebut disampaikannya setelah Presiden Amerika Serikat Joe Biden memulai tur Timur Tengahnya dengan memberi tahu para pemimpin Israel tentang tekadnya untuk menangkal program nuklir Iran.
Dalam pernyataan bersama yang tertuang dalam deklarasi keamanan yang ditandatangani Biden dan Perdana Menteri (PM) Israel Yair Lapid pada hari Kamis (14/7) waktu setempat, AS menyatakan akan menggunakan "semua elemen kekuatan nasionalnya" untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir.
Dilansir dari kantor berita AFP, Jumat (15/7/2022), dalam dokumen yang ditandatangani saat kunjungan Biden ke Yerusalem itu, kedua negara "menegaskan kembali ikatan yang tidak dapat dipatahkan antara kedua negara kami dan komitmen abadi Amerika Serikat terhadap keamanan Israel."
Dalam deklarasi keamanan itu juga disebutkan bahwa Washington berkomitmen untuk "tidak pernah mengizinkan Iran memperoleh senjata nuklir."
Lihat juga video 'Gedung Putih Tuding Ada "Bantuan Udara" Iran untuk Rusia':
Sebelumnya, dalam wawancara dengan media Israel, Channel 12 yang disiarkan hari Rabu (13/7), Biden mengatakan bahwa Iran "lebih dekat dengan senjata nuklir sekarang daripada sebelumnya".
Saat ditanya apakah Amerika Serikat akan menggunakan kekuatan untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir, Biden mengatakan: "Jika itu adalah upaya terakhir, ya."
Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Iran Nasser Kan'ani mengatakan deklarasi yang baru ditandatangani antara Amerika Serikat dan Israel merupakan ancaman bagi semua negara Islam dan Arab.
"Deklarasi bersama Biden dan Lapid menekankan komitmen tegas Amerika untuk menjaga keamanan dan keunggulan militer Israel. Jangan salah paham: tujuannya bukan hanya Iran, tetapi negara-negara Arab dan Islam harus selalu tunduk pada keunggulan rezim Zionis," cetus jubir Kemenlu Iran itu dalam postingan di Twitter.
"Oleh karena itu, sumber utama ancaman terhadap kawasan ini sangat jelas," tegasnya.