Terungkap, Secret Service Hapus Pesan Teks Saat Kerusuhan Capitol

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 15 Jul 2022 15:08 WIB
Ilustrasi -- Agen Secret Service AS saat mengawal mantan Presiden Donald Trump (dok. Istimewa)
Washington DC -

Pengawal kepresidenan Amerika Serikat (AS) atau yang biasa disebut Secret Service kedapatan menghapus pesan-pesan teks dari tanggal 5-6 Januari 2021, saat Gedung Capitol dilanda kerusuhan yang dipicu pendukung mantan Presiden Donald Trump.

Seperti dilansir CNN, Jumat (15/7/2022), hal itu terungkap dalam sebuah surat yang diberikan kepada komisi terpilih House of Representatives (HOR) atau DPR AS, yang tengah menyelidiki insiden di Gedung Capitol yang disebut sebagai 'pemberontakan'. Surat itu awalnya dikirimkan kepada Komisi Keamanan Dalam Negeri pada DPR dan Senat AS oleh Inspektur Jenderal Departemen Keamanan Dalam Negeri AS.

Menurut surat tersebut, Secret Service telah menghapus sejumlah pesan tertanggal 5-6 Januari 2021 tak lama setelah diminta oleh pejabat-pejabat pengawas yang menyelidiki respons Secret Service terhadap kerusuhan di Gedung Capitol pada saat itu.

Surat itu menyebutkan bahwa pesan-pesan tersebut dihapus dari sistem sebagai bagian dari program penggantian perangkat setelah pengawas meminta Secret Service menyerahkan rekaman dan catatan terkait komunikasi elektroniknya.

"Pertama, Departemen memberitahu kami bahwa banyak pesan teks Secret Service AS dari tanggal 5 dan 6 Januari 2021 telah dihapus sebagai bagian program penggantian perangkat," demikian disebutkan dalam surat dari Inspektur Jenderal Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS), Joseph Cuffari.

"USSS (Secret Service AS) menghapus pesan-pesan teks itu setelah OIG (Kantor Inspektur Jenderal) meminta catatan komunikasi elektronik dari USSS, sebagai bagian dari evaluasi terhadap peristiwa di Gedung Capitol pada 6 Januari," imbuh surat tersebut.

"Kedua, personel DHS berulang kali memberitahu para pemeriksa OIG bahwa mereka tidak diizinkan untuk memberikan catatan secara langsung kepada OIG dan bahwa catatan semacam itu harus terlebih dulu ditinjau oleh para pengacara DHS," tulis Cuffari dalam suratnya itu.

"Peninjauan ini memicu penundaan berminggu-minggu dalam OIG untuk mendapatkan catatan dan memicu kebingungan terkait apakah semua catatan telah diproduksi," sebut Cuffari dalam surat tersebut.

Lihat juga video 'Keterlibatan Pihak-pihak di Kejahatan Federal Diselidiki, Termasuk Donald Trump':






(nvc/ita)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork