Tetsuya Yamagami menembak mantan PM Jepang Shinzo Abe dari belakang saat kampanye di Nara, Jepang, hingga meninggal dunia. Penembakan ini disebabkan karena Yamagami meyakini Abe terlibat kelompok agama tertentu hingga menyebabkan ibu Yamagami gulung tikar alias bangkrut.
Shinzo Abe tewas setelah ditembak dua kali oleh Yamagami di Nara, Jepang, Jumat (8/7). Abe ditembak ketika sedang berpidato dalam sebuah acara kampanye. Usai ditembak, Abe jatuh tak sadarkan diri dan bersimbah darah.
Kemudian, Abe dilarikan ke rumah sakit akibat luka tembak di bagian dada sebelah diri dan leher. Setelah mendapat perawatan di rumah sakit, nyawa Abe tak tertolong. Shinzo Abe dinyatakan meninggal dunia di hari yang sama, Jumat (8/7).
Tetsuya Yamagami langsung ditangkap di lokasi kejadian, Yamagami berusia 41 tahun dan warga lokal Nara. Yamagami adalah mantan anggota pasukan bela diri angkatan laut Jepang mengabdi selama tiga tahun sampai sekitar tahun 2005.
Yamagami yang telah dilimpahkan ke kejaksaan Jepang percaya bahwa Abe terkait dengan kelompok agama tertentu yang menyebabkan ibunya bangkrut. Yamagami lalu menyusun rencana berbulan-bulan merakit senjata untuk membunuh Abe.
Pengakuan Yamagami
Dilansir Reuters, Sabtu (9/7), Yamagami melepaskan tembakan karena sangat yakin bahwa Abe mempromosikan sebuah kelompok agama tertentu hingga membuat ibunya kepincut. Karena kelompok agama itulah, sang ibunda, diyakini Yamagami, mengalami krisis keuangan.
"Ibu saya terlibat dalam kelompok agama dan saya membencinya," ujar Yamagami dikutip Reuters dari kantor berita Kyodo.
Media lokal belum menyebutkan kelompok agama mana yang ditargetkan oleh Yamagami. Diketahui, Yamagami merencanakan pembunuhan ini selama berbulan-bulan. Ia membeli senjata secara online.
Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:
Lihat Video: Pernyataan Belasungkawa Joe Biden untuk Mendiang Shinzo Abe
(rfs/zap)