Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson mengundurkan diri sebagai pemimpin Partai Konservatif pada hari Kamis (7/7) waktu setempat. Dia mengatakan akan tetap sebagai perdana menteri sementara partai memilih pemimpin baru.
Mengingat bahwa Partai Konservatif memenangkan pemilihan terakhir dengan telak, negara itu tidak perlu menggelar pemilu baru. Sebaliknya, minggu depan, sekelompok kecil legislator Konservatif di dalam Parlemen - yang dikenal sebagai Komite 1922 - akan menentukan aturan untuk pemilihan kepemimpinan baru yang akan membantu memilih pengganti Johnson dari sekitar 350 atau lebih anggota parlemen Konservatif.
Di bawah sistem parlementer Inggris, pemenang pemilihan Partai Konservatif itu kemudian akan menjadi perdana menteri Inggris yang baru.
Dilansir dari media NPR, Jumat (8/7/2022), berikut adalah beberapa dari mereka yang dapat - berdasarkan popularitas, pengalaman, atau ekspresi minat - bersaing untuk menjadi perdana menteri Inggris berikutnya:
- Rishi Sunak
Sejak tahun 2020, Sunak yang menjabat sebagai Menteri Keuangan, mengundurkan diri dari jabatannya pada Selasa (5/7) malam waktu setempat. Pengunduran dirinya diikuti kemudian oleh pengunduran diri pejabat-pejabat Inggris lainnya, yang akhirnya memaksa Johnson untuk mengumumkan dia akan mengundurkan diri sebagai pemimpin Partai Konservatif.
Seorang mantan bankir investasi, Sunak pertama kali terpilih sebagai anggota parlemen pada tahun 2015. Popularitasnya di mata publik Inggris sebagai anggota kabinet teratas melonjak selama pandemi virus Corona, ketika departemen keuangan mengumumkan serangkaian kebijakan yang memberikan dukungan keuangan bagi banyak warga negara. Dia pun menjadi favorit untuk menggantikan Johnson, tetapi kontroversi atas urusan pajak istrinya yang kaya dan denda pidana karena melanggar aturan lockdown merusak reputasinya sebagai kandidat yang kompeten.
- Sajid Javid
Sajid Javid yang menjabat Menteri Kesehatan juga mengundurkan diri bersamaan dengan Rishi Sunak. Seorang trader di bank investasi Chase Manhattan dan Deutsche Bank, Javid terpilih menjadi anggota Parlemen pada tahun 2010. Pada tahun 2019, setelah Perdana Menteri Inggris sebelumnya, Theresa May mengumumkan pengunduran dirinya, Javid bersaing dengan Johnson, namun kemudian mendukungnya untuk kepemimpinan Konservatif.
Simak Video 'Hengkangnya PM Inggris Diiringi Olok-olok Warga':
(ita/ita)