Jepang melayangkan protes ke China terkait kapal miliiter Beijing yang kedapatan berlayar di dekat kepulauan yang menjadi sengketa kedua negara. Protes itu disampaikan saat laporan lainnya menyebut Rusia juga mengerahkan kapal militernya ke area yang sama.
Seperti dilansir AFP, Senin (4/7/2022), kepulauan sengketa yang ada di perairan Laut China Timur -- disebut Senkaku oleh Tokyo dan Diaoyu oleh Beijing -- menjadi pusat perselisihan sejak lama antara Jepang dan China.
Otoritas Jepang secara rutin memprotes kehadiran kapal-kapal penjaga pantai China di wilayah perairannya dekat kepulauan sengketa itu. Namun menurut televisi NHK, hal ini menjadi momen pertama sejak tahun 2018 saat sebuah kapal militer terdeteksi di sana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan Kementerian Pertahanan Jepang menyebutkan bahwa pada Senin (4/7) sekitar pukul 07.44 waktu setempat, sebuah kapal fregat Angkatan Laut China 'terpantau memasuki perairan tambahan Jepang' yang ada di sebelah barat daya salah satu pulau yang dikuasai Tokyo.
Perairan tambahan atau contiguous water merupakan zona sepanjang 12 mil laut yang membentang di luar perairan teritorial.
"Kami menyampaikan keprihatinan besar dan melayangkan protes kami kepada pihak China melalui rute diplomatik, dan mendesak mereka untuk mencegah berulangnya (insiden) ini," ucap wakil kepala sekretaris kabinet Seiji Kihara kepada wartawan setempat.
Ditegaskan Kihara bahwa kepulauan tersebut 'merupakan wilayah Jepang dari sudut pandang sejarah dan hukum internasional'.
Lihat juga video 'China Siap Perang Jika Ada yang Berani Pisahkan Taiwan':
Secara terpisah, laporan NHK kemudian Jiji Press dan media Jepang lainnya yang mengutip sumber Kementerian Pertahanan menyebut sebuah kapal militer Rusia juga terdeteksi berlayar di dalam perairan tambahan yang ada di kepulauan sengketa itu pada Senin (4/7) waktu setempat.
Pada Mei lalu, sejumlah jet tempur China dan Rusia melakukan penerbangan bersama di dekat Jepang saat para pemimpin negara anggota blok Quad -- Jepang, Amerika Serikat (AS), Australia dan India -- menggelar pertemuan di Tokyo.
Sementara jet tempur China dan Rusia itu tidak melanggar wilayah udaranya, Jepang menyebut langkah itu 'provokatif' mengingat waktunya yang bertepatan dengan pertemuan pemimpin blok Quad.
Beijing dalam penjelasannya menyebut penerbangan sebagai bagian dari 'rencana kerja sama militer tahunan' antara China dan Rusia.