Pertemuan para pemimpin aliansi militer Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang berlangsung di Madrid, Spanyol pada Rabu (29/6) akan menyatakan Rusia sebagai ancaman bagi keamanan mereka. Hal ini disampaikan kepala NATO Jens Stoltenberg saat mereka merombak pertahanan aliansi tersebut sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina.
"Kami akan menyatakan dengan jelas bahwa Rusia merupakan ancaman langsung terhadap keamanan kami," kata Sekjen NATO tersebut menjelang pembukaan KTT NATO.
Dilansir dari kantor berita AFP, Rabu (29/6/2022), Stoltenberg mengatakan pertemuan di Madrid tersebut akan menjadi "bersejarah dan transformatif" bagi aliansi berusia tujuh dasawarsa itu saat bergulat dengan dampak dari invasi Moskow ke Ukraina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami bertemu di tengah krisis keamanan paling serius yang kami hadapi sejak Perang Dunia Kedua," ujar mantan Perdana Menteri Norwegia itu.
NATO untuk pertama kalinya juga akan mengalihkan perhatiannya pada tantangan yang ditimbulkan oleh meningkatnya kekuatan China.
"China bukan musuh," kata Stoltenberg.
"Tapi tentu saja, kita perlu mempertimbangkan konsekuensi terhadap keamanan kita ketika kita melihat China berinvestasi besar-besaran dalam kemampuan militer modern baru, rudal jarak jauh atau senjata nuklir dan juga mencoba mengendalikan infrastruktur penting, misalnya, 5G," tuturnya.
Simak Video: Rekaman CCTV saat Roket Rusia Hantam Mal di Kremenchuk Ukraina
Sebagai tanda perubahan ini, para pemimpin Korea Selatan dan Jepang akan menghadiri pertemuan puncak NATO untuk pertama kalinya.
Sebelumnya, Stoltenberg menyatakan bahwa NATO akan meningkatkan jumlah pasukannya dalam kondisi siaga tinggi. Penambahan pasukan NATO itu diungkapkan saat negara-negara anggota bersiap mengadopsi strategi baru yang menggambarkan Rusia sebagai ancaman langsung.
Stoltenberg menyebut bahwa NATO di masa depan akan memiliki 'lebih dari 300.000' tentara dalam kondisi siaga tinggi. Angka itu meningkat tujuh kali lipat jika dibandingkan dengan 40.000 tentara yang saat ini tergabung dalam pasukan cepat tanggap NATO yang sudah ada, NATO Response Force (NRF).