Rusia Ancam NATO Soal Crimea: Bisa Picu Perang Dunia III!

Rusia Ancam NATO Soal Crimea: Bisa Picu Perang Dunia III!

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 28 Jun 2022 15:57 WIB
Deputy Chairman of Russias Security Council Dmitry Medvedev attends a military parade on Victory Day, which marks the 77th anniversary of the victory over Nazi Germany in World War Two, in Red Square in central Moscow, Russia May 9, 2022. Sputnik/Ekaterina Shtukina/Pool via REUTERS
Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev, yang juga mantan Presiden Rusia (Sputnik/Ekaterina Shtukina/Pool via REUTERS)
Moskow -

Seorang mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev, mengingatkan bahwa gangguan atau ekspansi apapun oleh negara anggota aliansi militer Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pada Semenanjung Crimea bisa dianggap sebagai deklarasi perang terhadap Rusia.

Situasi itu, sebut Medvedev yang kini menjabat Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, bisa memicu terjadinya 'Perang Dunia III'. Demikian seperti dilansir Reuters, Selasa (28/6/2022),

"Bagi kami, Crimea merupakan bagian dari Rusia. Dan itu berarti selamanya. Setiap upaya untuk melanggar batas Crimea merupakan deklarasi perang terhadap negara kami," tegas Medvedev kepada situs berita Moskow, Argumenty i Fakty, pada Senin (27/6) waktu setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan jika ini dilakukan oleh sebuah negara anggota NATO, itu berarti konflik dengan seluruh aliansi Atlantik Utara; Perang Dunia III. Sebuah bencana total," cetust Medvedev yang menjabat Presiden Rusia periode tahun 2008-2012.

Rusia diketahui mencaplok Crimea dari Ukraina sejak tahun 2014 lalu, dalam langkah yang tidak diakui komunitas internasional.

ADVERTISEMENT

Disebutkan juga oleh Medvedev bahwa jika Finlandia dan Swedia bergabung dengan NATO, maka Rusia akan memperkuat perbatasannya. Rusia, sebut Medvedev, juga akan 'bersiap untuk langkah-langkah pembalasan', yang bisa mencakup prospek memasang rudal hipersonik Iskander 'di ambang wilayah mereka'.

Simak juga video '2 Pesawat F-35 AS Pamer Aksi Terbang Melintasi Langit 3 Negara Baltik':

[Gambas:Video 20detik]



Diketahui bahwa invasi Rusia ke Ukraina sejak Februari lalu telah memicu pergeseran geopolitik yang besar di Barat, yang memicu negara-negara yang tadinya netral seperti Finlandia dan Swedia untuk bergabung NATO. Ukraina yang terus diinvasi Rusia juga mengamankan status kandidat anggota Uni Eropa.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO Jens Stoltenberg mengungkapkan bahwa NATO akan meningkatkan jumlah pasukannya dalam kondisi siaga tinggi, yang nantinya bisa mencapai lebih dari 300.000 tentara. Angka itu meningkat tujuh kali lipat jika dibandingkan dengan 40.000 tentara yang saat ini tergabung dalam pasukan cepat tanggap NATO yang sudah ada, NATO Response Force (NRF).

Penambahan pasukan NATO itu diungkapkan saat negara-negara anggota bersiap mengadopsi strategi baru yang menggambarkan Rusia sebagai 'ancaman langsung' dengan invasi ke Ukraina memasuki bulan keempat. Dalam pertemuan puncak NATO di Lisbon tahun 2010, Moskow disebut sebagai 'mitra strategis'.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads