Seorang mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev, mengingatkan bahwa gangguan atau ekspansi apapun oleh negara anggota aliansi militer Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pada Semenanjung Crimea bisa dianggap sebagai deklarasi perang terhadap Rusia.
Situasi itu, sebut Medvedev yang kini menjabat Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, bisa memicu terjadinya 'Perang Dunia III'. Demikian seperti dilansir Reuters, Selasa (28/6/2022),
"Bagi kami, Crimea merupakan bagian dari Rusia. Dan itu berarti selamanya. Setiap upaya untuk melanggar batas Crimea merupakan deklarasi perang terhadap negara kami," tegas Medvedev kepada situs berita Moskow, Argumenty i Fakty, pada Senin (27/6) waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan jika ini dilakukan oleh sebuah negara anggota NATO, itu berarti konflik dengan seluruh aliansi Atlantik Utara; Perang Dunia III. Sebuah bencana total," cetust Medvedev yang menjabat Presiden Rusia periode tahun 2008-2012.
Rusia diketahui mencaplok Crimea dari Ukraina sejak tahun 2014 lalu, dalam langkah yang tidak diakui komunitas internasional.
Disebutkan juga oleh Medvedev bahwa jika Finlandia dan Swedia bergabung dengan NATO, maka Rusia akan memperkuat perbatasannya. Rusia, sebut Medvedev, juga akan 'bersiap untuk langkah-langkah pembalasan', yang bisa mencakup prospek memasang rudal hipersonik Iskander 'di ambang wilayah mereka'.
Simak juga video '2 Pesawat F-35 AS Pamer Aksi Terbang Melintasi Langit 3 Negara Baltik':