Eks Agen KGB Ditangkap Atas Serangan Rudal Tewaskan 50 Tentara Ukraina

Eks Agen KGB Ditangkap Atas Serangan Rudal Tewaskan 50 Tentara Ukraina

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 29 Jun 2022 13:35 WIB
Kementerian Pertahanan Rusia merilis sebuah video peluncuran rudal jelajah kaliber ke Ukraina. Rusia klaim rudal itu mengenai sasaran.
Ilustrasi -- Serangan rudal Rusia ke Ukraina (dok. Screenshoot Reuters)
Kiev -

Dinas keamanan Ukraina menyatakan telah menangkap seorang mantan agen KGB, dinas keamanan era Uni Soviet, di wilayahnya. Eks agen KGB itu dituduh membantu mengarahkan serangan rudal Rusia yang menewaskan puluhan tentara Ukraina di sebuah fasilitas militer di wilayah barat negara itu pada Maret lalu.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (29/6/2022), identitas agen Rusia yang juga mantan agen KGB yang ditangkap Ukraina itu tidak diungkap ke publik.

Namun Dinas Keamanan Ukraina (SBU) dan jaksa setempat dalam pernyataannya menyebut tersangka telah mengirimkan sejumlah lokasi target di pusat pelatihan militer Yavoriv ke beberapa kontak dalam badan-badan Rusia yang tidak disebutkan, menggunakan aplikasi pesan Telegram.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Akibat serangan roket terhadap lokasi pelatihan Yavoriv, lebih dari 50 personel tewas, dan nyaris 150 personel lainnya mengalami luka-luka," sebut SBU dalam pernyataannya pada Selasa (28/6) waktu setempat.

Usai serangan rudal Rusia pada saat itu, Ukraina menyatakan 35 tentaranya tewas di fasilitas militer yang berjarak 25 kilometer dari perbatasan Polandia tersebut.

ADVERTISEMENT

Kantor jaksa Ukraina dalam pernyataannya menyebut tersangka yang berasal dari kota Lviv, kini ada dalam penahanan dan tengah diselidiki atas tuduhan pengkhianatan.

Belum ada tanggapan pemerintah Rusia atas laporan Ukraina ini.

Simak Video 'Dikepung Rusia, Prajurit Ukraina Susah Payah Keluar dari Sievierodonetsk':

[Gambas:Video 20detik]



Sebelumnya, pemerintah Rusia berdalih saat menanggapi serangan rudal yang menghantam pusat perbelanjaan atau mal di Kremenchuk, Ukraina, yang menewaskan sedikitnya 18 orang.

Moskow mengklaim pasukannya menembakkan rudal ke depot senjata Ukraina yang menyimpan persenjataan yang diterima dari Amerika Serikat (AS) dan Eropa, dan ledakan amunisi yang disimpan di dalam gudang itu telah memicu kebakaran di pusat perbelanjaan yang tidak berfungsi yang terletak di dekat lokasi.

Rusia menyebut mal yang dilanda kebakaran itu 'tidak berfungsi', padahal Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut hingga 1.000 orang ada di dalam mal saat serangan rudal terjadi. Zelensky mengutuk serangan rudal Rusia sebagai 'aksi teroris paling berani'.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads