Gempuran pasukan Rusia di wilayah Kharkiv, Ukraina bagian timur laut, dilaporkan mengenai sejumlah gedung apartemen dan sebuah Sekolah Dasar (SD). Sedikitnya lima orang tewas dan puluhan orang lainnya mengalami luka-luka.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (28/6/2022), Gubernur Kharkiv Oleg Synegubov melaporkan bahwa seluruh korban tewas merupakan warga sipil. Sekitar 22 orang lainnya dilaporkan mengalami luka-luka, termasuk lima di antaranya masih anak-anak.
"Semuanya adalah warga sipil Kharkiv, yang berjalan di jalanan, di taman bermain," sebut Synegubov dalam pernyataan via Telegram.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rekaman video yang beredar menunjukkan bahwa serangan Rusia itu menghancurkan gedung-gedung apartemen setempat. Ledakan akibat gempuran itu memicu sebuah kawah besar di depan sebuah sekolah setempat, dengan puing-puing berserakan di ruang-ruang kelas dan semua kaca jendela pecah.
Tim penyelamat tampak mengevakuasi para korban luka dan membawa mereka dengan tandu ke ambulans-ambulans.
Salah satu warga setempat, Maksim Antonenko, menuturkan dirinya sempat memberikan pertolongan pertama pada orang lain setelah tiga ledakan mengguncang.
"Ada seorang pria tergeletak di sana. Saya membantunya untuk membalut kakinya, kami berdua membalutnya dengan perban dan menghentikan pendarahannya. Dia juga terluka di tangan," ucapnya.
"Kami menunggu ambulans, itu tiba, tapi terlebih dulu menyelamatkan seorang anak, seorang bocah laki-laki berusia 12 tahun mengalami luka-luka di pintu masuk sebelah," imbuh Antonenko.
Seorang warga setempat lainnya, Maryna Svet, menyaksikan langsung ayah mertuanya meninggal dalam hitungan menit setelah terdengar suara ledakan yang memekakkan telinga. "Dia pria yang baik. Dia terus bernyanyi sepanjang waktu, dia ingin kami untuk menang," tuturnya.
"Ketika saya pergi keluar, seseorang memberitahu saya 'sesuatu terjadi pada ayah mertua Anda'. Saya datang mendekat, dia tergeletak, masih hidup. Dalam waktu 10 menit, dia mulai sulit bernapas dan itulah momennya," ucap Svet.
Belum ada tanggapan resmi dari Rusia terkait laporan serangan di Kharkiv ini. Sebelumnya Rusia menyangkal pasukannya menargetkan warga sipil dalam invasinya di Ukraina, yang disebut Moskow sebagai 'operasi militer khusus'.