China, bersama sekutunya Rusia, telah berulang kali menentang pengerahan sistem antirudal Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) oleh Amerika Serikat (AS) di wilayah Korea Selatan (Korsel). China berargumen bahwa radar kuat pada sistem itu bisa mempenetrasi hingga ke dalam wilayahnya.
Baik China maupun Rusia juga telah menggelar simulasi latihan antirudal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
China sendiri hanya memberikan sedikit detail soal program rudalnya sendiri, selain pernyataan-pernyataan singkat dari Kementerian Pertahanan atau dari media pemerintah. Tahun 2016, Kementerian Pertahanan mengonfirmasi pihaknya menggelar uji coba sistem antirudal setelah gambar-gambarnya dimunculkan pada televisi pemerintah.
Beijing menegaskan teknologi semacam itu diperlukan untuk pertahanan dan keamanan nasional.
(nvc/ita)