Sikap Berbeda Putin Saat Ukraina Ingin Gabung Uni Eropa

Sikap Berbeda Putin Saat Ukraina Ingin Gabung Uni Eropa

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 18 Jun 2022 22:16 WIB
MOSCOW, RUSSIA - JUNE 12: (RUSSIA OUT) Russian President Vladimir Putin attends the State Awarding Ceremony at the Grand Kremlin Palace, June,12,2022, in Moscow, Rusia. Russia Day, celebrated annually on 12 June since 1992, commemorates the adoption of the Declaration of State Sovereignty of the Russian Soviet Federative Socialist Republic (RSFSR) (Photo by Contributor/Getty Images)
Vladimir Putin (Foto: Getty Images/Contributor)
Moskow -

Presiden Rusia Vladimir Putin mengaku tak masalah jika Ukraina bergabung dengan Uni Eropa. Sikap Putin ini berbeda saat Ukraina dikabarkan hendak bergabung dengan NATO.

Komisi Eropa sendiri telah merekomendasikan pemberian status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina. Putin pun mengaku tak akan menentang hal itu.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (18/6/2022), penegasan itu disampaikan Putin saat berbicara dalam forum ekonomi tahunan Rusia, Forum Ekonomi Internasional St Petersburg, pada Jumat (17/6) waktu setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami tidak menentangnya. Itu menjadi keputusan berdaulat mereka untuk bergabung dengan serikat ekonomi atau tidak. Itu menjadi urusan mereka, urusan rakyat Ukraina," ucap Putin dalam forum tersebut.

Sebagai informasi, Rusia telah melakukan invasi ke Ukraina sejak 24 Februari 2022. Putin sendiri menyebut militer Rusia melakukan 'operasi militer khusus' ke Ukraina.

ADVERTISEMENT

Putin sangat menentang keinginan Ukraina untuk bergabung dengan aliansi militer Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang dipimpin Amerika Serikat (AS). Moskow menganggap NATO sebagai ancaman bagi keamanan wilayahnya.

Namun, sikap berbeda ditunjukkan Putin terkait keinginan Ukraina bergabung dengan Uni Eropa yang beranggotakan 27 negara Eropa. Dia menyebut keinginan bergabung dengan Uni Eropa menyangkut ekonomi, bukan militer.

"Sejauh menyangkut integrasi ekonomi mereka, hal itu menjadi pilihan mereka," sebut Putin.

"Uni Eropa bukanlah aliansi militer, tidak seperti NATO," imbuhnya.

Namun, Putin meyakini Ukraina akan 'berubah menjadi semi-koloni' negara-negara Barat jika bergabung dengan Uni Eropa. "Itu pendapat saya," ujarnya.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Lampu Hijau Uni Eropa untuk Ukraina

Komisi Eropa pada Jumat (17/6) waktu setempat merekomendasikan agar Ukraina dan Moldova masing-masing diberi status 'kandidat' untuk bergabung dengan Uni Eropa.

Status 'kandidat' secara resmi untuk Ukraina bisa membuka jalan bergabung dengan Uni Eropa. Status kandidat ini didapat setelah bertahun-tahun upaya dari Ukraina.

Keputusan soal nasib Ukraina mungkin akan diresmikan pada pertemuan puncak pemimpin negara-negara Uni Eropa di Brussels, Belgia, pada 23-34 Juni mendatang.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memuji langkah itu dan menyatakan dirinya 'berterima kasih' kepada Ketua Uni Eropa Ursula von der Leyen dan 'setiap anggota Komisi Eropa atas keputusan bersejarahnya'.

Halaman 2 dari 2
(haf/haf)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads