Ledakan bom mengguncang saat salat Jumat sedang berlangsung di sebuah masjid di wilayah Afghanistan bagian utara. Sedikitnya satu jemaah tewas dan tujuh orang lainnya mengalami luka-luka.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (18/6/2022), kepolisian setempat menyatakan ledakan bom mengguncang Masjid Alif Birdi di distrik Imam Shahib, Provinsi Kunduz, yang dilanda ledakan bom serupa pada April lalu hingga menewaskan puluhan jemaah.
Juru bicara kepolisian Provinsi Kunduz, Qari Obaidullah Abedi, menyatakan satu orang tewas akibat ledakan bom di masjid pada Jumat (17/6) waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Peledak ditempatkan di dalam masjid," ucap Abedi kepada AFP.
Seorang saksi mata yang enggan disebut namanya menyatakan bom meledak ketika para jemaah menyelesaikan salat Jumat dan bersiap meninggalkan masjid.
Disebutkan bahwa peledak diletakkan di lokasi yang tidak jauh dari imam salat Jumat saat menyampaikan khotbahnya. Sang imam mengalami luka-luka akibat ledakan itu.
Seorang petugas medis di rumah sakit setempat mengonfirmasi jumlah korban tewas dan korban luka.
Sejauh ini belum ada kelompok maupun pihak tertentu yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom itu.
Berkuasanya kembali Taliban di Afghanistan setelah pemerintahan yang didukung Amerika Serikat (AS) tumbang tahun lalu, diwarnai dengan menurunnya aksi pengeboman. Namun kelompok radikal Islamic State (ISIS) terus menargetkan komunitas minoritas dan kelompoknya lainnya dalam rentetan serangan.
Selama bulan suci Ramadan lalu, serangkaian pengeboman melanda Afghanistan dengan beberapa diklaim oleh ISIS.
Salah satunya pada 22 April lalu, ketika ledakan bom yang mengguncang sebuah masjid di distrik Imam Shahib menewaskan sedikitnya 36 orang dan melukai sejumlah orang lainnya. Ledakan itu tercatat sebagai salah satu yang paling mematikan sejak Taliban berkuasa kembali.
Para pejabat Taliban bersikeras menyatakan petempur mereka telah mengalahkan ISIS, namun para analis menyebut kelompok radikal itu menjadi tantangan keamanan utama bagi Taliban.
Simak juga 'PBB Sebut 20 Juta Orang di Afghanistan Alami Kelaparan Akut':