Pengadilan di Moskow, Rusia menjatuhkan vonis hukuman 14 tahun penjara kepada seorang mantan diplomat Amerika Serikat karena penyelundupan ganja "skala besar". Dia menjadi warga Amerika terbaru yang terjebak dalam sistem hukum Rusia.
Dilansir dari kantor berita AFP, Jumat (17/6/2022), vonis ini dijatuhkan di saat hubungan antara Moskow dan negara-negara Barat, khususnya Washington, memanas setelah Moskow memulai operasi militernya di Ukraina yang pro-Barat.
"Warga negara Amerika (Marc) Fogel telah dinyatakan bersalah," demikian putusan pengadilan Khimki dalam sebuah pernyataan pada Kamis (16/6) malam waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disebutkan bahwa Fogel melakukan "penyelundupan narkoba berskala besar" dengan melintasi perbatasan Rusia, serta "penyimpanan obat-obatan terlarang berskala besar tanpa tujuan komersial".
Sebelumnya pada Januari lalu, pihak berwenang Rusia mengatakan Fogel telah ditangkap oleh petugas bea cukai setelah tiba dari New York, AS bersama istrinya di bandara Sheremetyevo di Moskow.
"Selama pemeriksaan bea cukai, mariyuana dan minyak ganja ditemukan di bagasinya," kata pejabat-pejabat Rusia, seraya menambahkan bahwa narkoba itu disembunyikan dalam kotak lensa kontak dan kartrid rokok elektrik.
Peristiwa itu terjadi pada Agustus 2021.
Fogel, yang bekerja sebagai guru di Sekolah Anglo-Amerika Moskow, bersikeras ganja itu untuk tujuan medis dan itu diresepkan di Amerika Serikat setelah operasi tulang belakang.
Rusia belum membuat aturan penggunaan ganja legal untuk tujuan pengobatan.
Lihat juga video 'Momen Thailand Bagi-bagi 1 Juta Tanaman Ganja Gratis untuk Warga':
Pejabat-pejabat Rusia mengatakan Fogel dipekerjakan di Kedutaan Besar AS di Moskow dan mendapat manfaat dari kekebalan diplomatik hingga Mei 2021.
Diketahui bahwa beberapa warga Amerika saat ini ditahan di penjara Rusia, dan sebaliknya.
Sebelumnya pada bulan April lalu, otoritas Amerika Serikat menukar mantan marinir AS, Trevor Reed, yang dijatuhi hukuman sembilan tahun penjara oleh pengadilan Rusia karena kekerasan, dengan seorang pilot Rusia yang telah berada di penjara AS sejak 2010.
Dilaporkan bahwa bintang bola basket AS, Brittney Griner saat ini dalam penahanan pra-sidang di penjara Rusia karena penyelundupan narkoba.
Penahanan Griner terjadi beberapa hari sebelum Rusia mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari lalu.