Tidak jelas apakah Pyongyang mengurangi anggaran untuk program nuklirnya selama pandemi Corona.
Namun para analis, pejabat asing dan pakar independen yang memantau sanksi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) telah melaporkan bahwa Korea Utara tampaknya terus maju dalam mencapai tujuan mengembangkan dan memperluas persenjataannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aktivitas dan pembangunan baru teramati di lokasi reaktor nuklir utama Korea Utara, tambang uranium dan situs-situs terkait lainnya.
Dalam laporan tahunan yang dirilis pekan ini, Institut Penelitian Perdamaian Stockholm (SIPRI) memperkirakan Korea Utara telah membuat hingga 20 hulu ledak, dan mungkin telah memiliki bahan fisil yang cukup untuk sekitar 45-55 perangkat nuklir.
"Program nuklir militer Korea Utara tetap menjadi pusat strategi keamanan nasionalnya," sebut SIPRI dalam laporannya.
Sementara itu, buku putih pertahanan terbaru Korea Selatan (Korsel) melaporkan Korea Utara telah memiliki sekitar 50 kilogram plutonium tingkat senjata dan sejumlah besar uranium yang telah diperkaya -- perkiraan yang tidak berubah sejak tahun 2016.
(mae/eva)