Ukraina mengabarkan pasukannya telah terdesak mundur dari pusat kota industri, Severodonetsk. Pertempuran di kota ini disebut Presiden Volodymyr Zelensky sebagai pertarungan mempertahankan setiap jengkal wilayahnya.
Dilansir AFP, Selasa (14/6/2022), Severodonetsk bersama dengan Lysychansk adalah dua kota terakhir di Lugansk yang sebelumnya masih berada di bawah kendali Ukraina.
Gubernur Lugansk, Sergiy Gaiday, menyatakan pasukan Rusia telah mengumpulkan lebih banyak peralatan tempur untuk mengepung Severodonetsk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka mendesak pasukan kami dari pusat kota dan melanjutkan penghancuran kota kami," kata Sergiy Gaiday.
Pusat industri kimia, Azot, dihuni banyak penduduk sipil. Mereka dikabarkan telah mengungsi dan terlindungi. Di Lysychansk, aksi bombardir Rusia telah menewaskan tiga warga sipil termasuk bocah laki-laki usia enam tahun.
Sebelumnya, jembatan yang menghubungkan Severodonetsk dengan Lysychansk telah dibom oleh Rusia pada Minggu (12/6) waktu setempat. Pasukan Rusia di sini termasuk juga kelompok separatis Ukraina yang pro-Rusia. Juru bicara kelompok separatis, Eduard Basurin, telah menyatakan soal ini.
"Pasukan Ukraina ada di sana, mereka akan di sana selamanya. Mereka punya dua piihan: menyerah atau mati," kata Basurin.
Simak Video 'Media Rusia Klaim Rudal Ukraina Tewaskan 3 Orang di Donetsk':