India Kian Panas Buntut Penghinaan Nabi Muhammad

India Kian Panas Buntut Penghinaan Nabi Muhammad

Tim detikcom - detikNews
Senin, 13 Jun 2022 23:10 WIB
Jakarta -

Kontroversi pernyataan pejabat partai di India yang dinilai menghina Nabi Muhammad SAW terus bergulir. Alih-alih mereda, buntut polemik tersebut malah membuat suasana India kian memanas.

Dirangkum detikcom, Senin (13/6/2022), sejumlah umat Muslim turun ke jalan untuk memprotes komentar anti-Islam yang dibuat oleh dua anggota Partai Nasionalis Hindu Bharatiya Janata Party (BJP), Nupur Sharma dan Naveen Kumar Jindal.

Nupur Sharma, yang merupakan juru bicara partai itu, mengeluarkan pernyataannya dalam debat yang disiarkan televisi bulan lalu. Kemudian Naveen Jindal, yang merupakan kepala media dari unit Delhi partai tersebut, mengunggah cuitan tentang hal yang sama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Komentar-komentar mereka - terutama oleh Sharma - membuat marah komunitas minoritas Muslim di negara itu, yang menyebabkan aksi protes sporadis di beberapa negara bagian.

Partai pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi itu telah memecat Nupur Sharma dan Jindal, karena komentar kontroversialnya itu. Pernyataan itu bahkan menyebabkan tantangan diplomatik besar-besaran bagi pemerintah Modi.

ADVERTISEMENT

India Hancurkan Rumah Tokoh Islam

Terbaru, aparat keamanan di India menghancurkan rumah sejumlah tokoh Islam yang dituduh terlibat dalam kerusuhan, yang dipicu oleh ujaran menghina Nabi Muhammad.

Para pemuka komunitas Muslim di Negara Bagian Uttar Pradesh diperintahkan untuk mengosongkan rumah sebelum tempat tinggal mereka dihancurkan.

Hingga kini, setidaknya pihak berwenang telah menahan 300 orang yang dituding terlibat dalam kericuhan selama demonstrasi di Uttar Pradesh, pada Jumat (10/06).

Adapun, perdana Menteri Narendra Modi sejauh ini belum memberikan pernyataan tentang insiden pembongkaran rumah dan penangkapan orang-orang yang diduga terlibat dalam kericuhan tersebut.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Gubernur Negara Bagian Uttar Pradesh, Yogi Adityanath, kemudian memerintahkan penghancuran bangunan atau rumah ilegal dari orang-orang yang dituduh terlibat dalam kericuhan pekan lalu, menurut juru bicara BJP.

Salah satu rumah yang dihancurkan adalah milik politisi bernama Javed Ahmed, seperti dikutip dari surat kabar berbahasa Inggris di India, Hindustan Times.

Otoritas Pengembangan Prayagraj (PDA) telah memasang pemberitahuan pembongkaran di rumah Ahmed, memintanya untuk mengosongkan rumah itu pada Minggu (12/06) pukul 5:30 waktu setempat.

Pemberitahuan pembongkaran menyebutkan bahwa rumah itu "dibangun secara ilegal".

Ahmed dituding sebagai dalang dari kericuhan tersebut, menurut kantor berita Reuters.

Sementara putrinya, Afreen Fatima, adalah pegiat hak komunitas Muslim yang merupakan minoritas di India.

Tempat tinggal milik dua orang lain yang diduga melempar batu usai salat Jumat pada pekan lalu di negara bagian itu, juga dihancurkan.

Penasihat media Yogi Adityanath, Mrityunjay Kumar, mengunggah foto excavator tengah menghancurkan suatu bangunan dan berkata: "Ingat, setiap Jumat selalu diikuti oleh Sabtu..." di akun Twitter-nya.

Pembongkaran rumah sejumlah pemuka agama Islam di Uttar Pradesh ini telah menuai kecaman.

Para pemimpin oposisi mengatakan pemerintah Adityanath telah melakukan tindakan inkonstitusional karena membungkam pengunjuk rasa.

Sementara di Negara Bagian Kashmir, kepolisian menangkap seorang remaja karena mengunggah video yang memuat ancaman untuk memenggal mantan juru bicara BJP Nupur Sharma, menurut keterangan pejabat setempat.

Video itu - yang menyebar dengan luas di YouTube - kini telah ditangguhkan oleh pihak berwenang, sebagai salah satu langkah untuk mengatasi demonstrasi yang telah menyebar di penjuru negeri.

Adapun, di Negara Bagian Benggala Barat di India timur, pihak berwenang memberlakukan aturan darurat yang melarang pertemuan publik di distrik industri Howrah hingga 16 Juni mendatang.

Setidaknya 70 orang ditahan karena dituduh terlibat dalam kerusuhan dan mengganggu ketertiban umum di negara bagian itu.

Ketua BJP di Benggala Barat menyeret negara tetangga Bangladesh, dengan menuding negara yang mayoritas berpenduduk Muslim itu, memicu kekerasan di India.

Halaman 2 dari 3
(fas/rfs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads