Pertempuran sengit antara pasukan Ukraina dengan Rusia di kota Sievierodonetsk terus berlanjut. Pemimpin separatis pro-Rusia di wilayah Ukraina bagian timur memperingatkan tentara-tentara Kiev yang masih bertahan di Sievierodonetsk untuk menyerahkan diri atau menghadapi kematian.
"Mereka memiliki dua pilihan: mengikuti contoh rekan-rekan mereka dan menyerahkan diri, atau mati," tegas wakil pemimpin Departemen Milisi pada Republik Rakyat Donetsk (DNR) di wilayah Donbas, Ukraina bagian timur, Eduard Basurin, kepada kantor berita RIA Novosti dan dilansir CNN, Senin (13/6/2022).
"Mereka tidak memiliki pilihan lainnya," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasukan Rusia sekarang dilaporkan menguasai sebagian besar wilayah kota Sievierodonetsk, yang kini menjadi pusat pertempuran sengit di Donbas. Namun jalur warga Ukraina ke kota itu tampaknya belum terputus sepenuhnya.
Gubernur Provinsi Luhansk Serhiy Gaidai menyatakan bahwa Ukraina masih berhasil mengevakuasi sejumlah orang dari kota Sievierodonetsk, namun dibatasi oleh skala pengeboman yang terjadi.
Sievierodonetsk menjadi kota terbesar yang masih dikuasai Ukraina di wilayah Luhansk, Donbas. Kota ini harus bisa direbut jika Rusia ingin mencapai tujuannya menguasai seluruh wilayah Donbas di Ukraina bagian timur.
Simak Video: Ratusan Tentara Ukraina yang Tewas di Pabrik Baja Azov Belum Dievakuasi
Secara terpisah, Angkatan Bersenjata Ukraina dalam pernyataan pada Senin (13/6) waktu setempat, mengakui bahwa pasukannya berhasil dipukul mundur oleh Rusia dari pusat kota Sievierodonetsk.
"Musuh, dengan dukungan artileri, melancarkan operasi penyerangan di kota Sievierodonetsk, sukses sebagian, mendorong unit kami menjauh dari pusat kota, dam pertempuran berlanjut," sebut Angkatan Bersenjata Ukraina dalam pernyataannya.
Namun Gaidai menyebut pasukan Rusia berhasil karena 'keuntungan signifikan dalam artileri'.
Gaidai menambahkan bahwa sekitar 500 warga sipil, termasuk 40 anak-anak, kini berlindung di dalam pabrik kimia Azot di Sievierodonetsk, yang digempur habis-habisan dengan 'artileri musuh kaliber besar.