Juru bicara Partai Bharatiya Janata (BJP), Nupur Sharma, mencabut ucapannya yang menghina Nabi Muhammad SAW. Pilihan itu diambilnya usai kecaman dari seluruh dunia tertuju kepadanya.
Dilansir AFP, Times of India, Hindustan Times, dan India Today, komentar kontroversial Sharma telah memicu kerusuhan di Kanpur, Uttar Pradesh, juga menuai aksi protes di beberapa wilayah India yang menuntut agar dia ditangkap.
Komentar Sharma yang menuai kontroversi itu sendiri disampaikan dalam sebuah acara debat di televisi setempat membahas soal Masjid Gyanvapi di Varanasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banyak negara, termasuk Indonesia, melayangkan protes kepada India atas komentar kontroversial Sharma itu. Kemlu RI memanggil Dubes India untuk RI dan mengutuk keras pernyataan Nupur Sharma.
Jubir Kemlu RI Teuku Faizasyah mengatakan Dubes India untuk RI Manoj Kumar Bharti diterima langsung oleh Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika (Aspasaf) Abdul Kadir Jailani. Pertemuan digelar pada Senin (6/6) sore.
"Memang Dirjen Aspasaf menerima Dubes India sore ini di Kemlu terkait komentar tersebut," kata Jubir Kemlu RI Teuku Faizasyah kepada wartawan, Senin (6/6/2022).
Di Afghanistan, Pemerintah Taliban di Afganistan menyebutkan bahwa India seharusnya tidak memperbolehkan adanya pernyataan fanatik yang menghina Islam dan menyinggung perasaan umat Muslim. Bahrain mengkritisi pernyataan Sharma dan menggarisbawahi pentingnya untuk menghargai semua simbol keagamaan, kepribadian, dan kepercayaan. Bahrain juga menyerukan perlunya mengkonfrontasi ide-ide ekstrim yang dapat melahirkan kebencian terhadap agama. Iran juga menyebut pernyataan Sharma sebagai penghinaan terhadap Nabi. Menlu Iran juga memanggil Dubes India. Sama halnya dengan Kuwait, Oman, Qatar, dan Saudi Arabia.
![]() |
Imam dan ulama Masjidil Haram dan Masjid Nabawi juga menanggapi Syekh Sudais selaku imam dari dua masjid suci ini adalah tindakan keji dan tidak menghormati agama. Organisasi Kerja Sama Islam juga mengecam.
Selain menimbulkan berbagai reaksi resmi, insiden India menghina Nabi ini juga berdampak besar pada produk-produk India di negara-negara Arab. Salah satunya seperti yang terjadi di Kuwait, berdasarkan laporan Al Jazeera TV pada Senin (6/6/2022), terjadi penarikan produk-produk India dari beberapa toko.
Selanjutnya, Nupur Sharma dapat ancaman bunuh:
Simak Video 'Gelombang Aksi Unjuk Rasa Merebak Buntut Politisi India Hina Nabi Muhammad':
Ancaman pembunuhan
Nupur Sharma mengaku mendapat ancaman pembunuhan usai komentarnya tentang Nabi Muhammad menuai protes dari banyak pihak, terutama umat muslim.
Dilansir AFP, Kamis (9/6), Nupur mengaku telah menerima ancaman pembunuhan setelah penampilannya di televisi. Namun, AFP belum mendapat informasi lebih detail terkait pengakuan Nupur.
Dilihat di media sosialnya, Nupur Sharma juga mengimbau semua orang tidak menyebarkan alamat rumahnya. Dia mengaku mendapat ancaman keamanan bagi keluarganya.
"Saya meminta semua media dan semua orang untuk tidak mempublikasikan alamat saya. Ada ancaman keamanan bagi keluarga saya," kata Nupur dilihat di Twitter pribadinya diunggah pada Minggu (5/6) lalu.
Media lokal setempat juga mengabarkan soal ancaman ini, dilansir THE HINDU, Nupur sudah melaporkan perihal dugaan ancaman ini ke polisi. Saat ini, polisi India juga sudah melakukan penyelidikan terkait ancaman tersebut.
THE HINDU melaporkan laporan Nupur Sharma telah terdaftar di bagian registrasi. Dia melaporkan seseorang atas dugaan ancaman pembunuhan dan kebencian yang ditargetkan padanya.
Selanjutnya, cabut pernyataan:
Nupur Sharma cabut pernyataan
Seperti dilansir Hindustan Times, Kamis (9/6), Sharma yang berusia 37 tahun ini telah dinonaktifkan dalam jabatannya sebagai jubir BJP yang merupakan partai yang menaungi Perdana Menteri (PM) Narendra Modi ini. Pihak BJP juga menegaskan bahwa komentar Sharma bertentangan dengan posisi partai.
Menyadari komentarnya menuai reaksi negatif, Sharma menegaskan dirinya mencabut pernyataannya itu. Sharma menyatakan dirinya tidak pernah berniat melukai sentimen agama siapapun.
"Jika kata-kata saya telah menyebabkan ketidaknyamanan atau menyakit perasaan keagamaan siapapun, dengan ini saya mencabut pernyataan saya tanpa syarat," tulis Sharma dalam pernyataannya dengan bahasa Inggris via Twitter pada 5 Juni lalu.
"Tidak pernah menjadi niat saya untuk menyakit perasaan keagamaan siapapun," tegasnya.
![]() |
Sebelumnya, BJP mengumumkan Sharma telah diperiksa oleh komisi disiplin partai dan hasilnya dia dinonaktifkan dari jabatannya sebagai jubir BJP. Ditegaskan juga oleh BJP bahwa Sharma telah menyampaikan pandangan yang bertentangan dengan posisi partai dalam berbagai hal, yang jelas melanggar konstitusi partai.