Otoritas Ukraina menyebut artileri jarak jauh yang dipasok Barat akan memungkinkan mereka mengalahkan pasukan Rusia dan menguasai kembali Sievierodonetsk dalam hitungan hari. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebelumnya menyebut pertempuran di kota industri itu sangat sulit.
Seperti dilansir AFP, Kamis (9/6/2022), pernyataan bernada optimis itu disampaikan oleh Gubernur wilayah Luhansk, Sergiy Gaiday, yang sebelumnya mengakui sebagian besar wilayah Sievierodonetsk berada di bawah kendali Rusia.
Sievierodonetsk diketahui menjadi kota terbesar yang masih dikuasai Ukraina di wilayah Luhansk. Kota ini harus bisa direbut jika Rusia ingin mencapai tujuannya menguasai seluruh wilayah Luhansk yang terletak di Donbas, Ukraina bagian timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasukan Rusia mengalihkan fokusnya ke wilayah Donbas, yang terdiri atas Luhansk dan Donetsk yang dikuasai separatis pro-Moskow, setelah dipukul mundur oleh pasukan Ukraina dari area sekitar ibu kota Kiev dalam invasinya yang dimulai sejak 24 Februari lalu.
"Segera setelah kita memiliki artileri jarak jauh untuk bisa melakukan duel dengan artileri Rusia, pasukan khusus kami bisa membersihkan kota dalam dua hingga tiga hari," ujar Gaiday dalam wawancara yang dirilis via media sosialnya.
Pasukan Moskow diketahui memusatkan kekuatan tempur mereka terhadap pusat industri yang penting secara strategis itu dalam upaya menguasai sebagian besar wilayah Ukraina bagian timur.
Zelensky dalam pernyataannya pada Rabu (8/6) tengah malam, menyebut pertempuran di Sievierodonetsk 'sangat sengit, sangat sulit'. "Mungkin salah satu yang paling sulit sepanjang perang ini," sebutnya.
Namun, Gaiday menyebut pasukan Ukraina di Sievierodonetsk masih 'sangat termotivasi' dan bahwa 'semua orang mempertahankan posisi mereka'.
"Rusia terus-menerus menggempur area-area yang dikuasai Ukraina dengan artileri," ujarnya.
Amerika Serikat (AS) dan Inggris sebelumnya mengumumkan mereka memberikan Kiev pasokan baterai artileri presisi jarak jauh, mengabaikan peringatan yang dilontarkan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Secara terpisah, kantor kepresidenan Ukraina menyebut wilayah Luhansk secara luas terus digempur mortir, artileri dan serangan roket. Disebutkan bahwa sedikitnya empat orang tewas dan lima orang lainnya mengalami luka-luka akibat serangan udara Rusia di Toshkivka, sebuah desa berjarak 25 kilometer sebelah selatan Sievierodonetsk.