Perang Makin Sengit, Donbas Ukraina Terancam Dikuasai Penuh Rusia

Perang Makin Sengit, Donbas Ukraina Terancam Dikuasai Penuh Rusia

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 09 Jun 2022 11:03 WIB
Ukrainian service members fire a shell from a M777 Howitzer near a frontline, as Russias attack on Ukraine continues, in Donetsk Region, Ukraine June 6, 2022. REUTERS/Stringer
Ilustrasi -- Tentara Ukraina menembakkan artileri howitzer dalam pertempuran melawan pasukan Rusia di Donetsk (dok. REUTERS/Stringer)
Kiev -

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan nasib wilayah Donbas kini bergantung pada pertempuran sengit yang terus berlangsung antara pasukan Kiev dan Moskow di kota industri Sievierodonetsk. Zelensky menyebut kota Sievierodonetsk 'tetap menjadi pusat konfrontasi di Donbas'.

Seperti dilansir CNN, Kamis (9/6/2022), Sievierodonetsk diketahui menjadi kota terbesar yang masih dikuasai Ukraina di wilayah Luhansk. Kota ini harus bisa direbut jika Rusia ingin mencapai tujuannya menguasai seluruh wilayah Luhansk.

Pasukan Rusia mengalihkan fokusnya ke wilayah Donbas, yang terdiri atas Luhansk dan Donetsk yang dikuasai separatis pro-Moskow, setelah dipukul mundur oleh pasukan Ukraina dari area sekitar ibu kota Kiev dalam invasinya yang dimulai sejak 24 Februari lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertempuran sengit terus berlangsung, bahkan dilaporkan hingga ke jalanan kota Sievierodonetsk. Gubernur Luhansk Sehiy Gaidai dalam pernyataan terbaru mengakui sebagian besar wilayah Sievierodonetsk berada di bawah kendali Rusia.

Zelensky dalam pernyataan terpisah menyebut pertempuran di kota industri itu sangat sulit. "Ini adalah pertempuran yang sangat sengit, sangat sulit," ucapnya.

ADVERTISEMENT

"Mungkin salah satu yang paling sulit sepanjang perang ini. Saya berterima kasih kepada semua orang yang mempertahankan posisi ini. Dalam banyak cara, nasib Donbas kita ditentukan di sana," tegas Zelensky.

Simak juga 'Zelenskiy Klaim Lebih dari 31.000 Tentara Rusia Tewas di Ukraina':

[Gambas:Video 20detik]



Zelensky juga menyebut 'penjajah mengumumkan kabar yang benar-benar gila bahwa mereka sedang bersiap menyatuhkan sejumlah klub sepakbola dari semua wilayah yang diduduki ke dalam satu kejuaraan semu -- dari Donetsk, Luhansk, Kherson, Melitopol, Crimea dan bahkan sebagian Georgia'.

Dia menyebut keputusan ini sebagai 'penghinaan' terhadap rakyat Ukraina. Hanya kembalinya Ukraina, sebut Zelensky, yang akan membawa 'kehidupan normal untuk wilayah-wilayah ini, untuk kota-kota ini'.

"Damai, aman, terbuka untuk dunia. Dan tentu saja -- pertandingan baru tim kelas dunia di Donbas Arena," ujarnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads