Duta Besar Ukraina Yevgen Korniychuk mendesak Israel untuk menjual sistem pencegat roket Iron Dome kepada negaranya. Korniychuk juga mendorong Israel memberikan rudal antitank untuk membantu melindungi warga sipil Ukraina dari invasi militer Rusia yang terus berlanjut.
Seperti dilansir Associated Press dan The Times of Israel, Rabu (8/6/2022), Korniychuk dalam pernyataan terbarunya tidak sampai menuduh Israel memblokir penjualan sistem pertahanan rudal itu kepada Ukraina. Namun dia meminta pemerintah Israel membuktikan dukungan lisan yang disampaikan dengan bantuan militer.
Dalam konferensi pers di Tel Aviv, Korniychuk menegaskan bahwa Ukraina ingin membeli sistem Iron Dome dari Israel. Dia bahkan menyatakan bahwa Amerika Serikat (AS) -- sekutu Israel danUkraina -- tidak akan menentang penjualan semacam itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Badan Penelitian Kongres, AS mendukung secara finansial sistem Iron Dome milik Israel selama satu dekade, dengan memberikan sekitar US$ 1,6 miliar untuk produksi dan pemeliharaannya. Sistem Iron Dome dirancang untuk mencegat dan menghancurkan roket-roket jarak dekat yang ditembakkan ke Israel.
Korniychuk dalam pernyataannya mengkritik pemerintah Israel yang enggan memberikan persenjataan defensif demi membantu Ukraina melawan invasi Rusia.
"Sementara Rusia membantai warga kami, pemerintah Israel tetap berada di zona nyaman dan menahan diri untuk memberikan Ukraina dengan bantuan defensif minimum," ucap Korniychuk.
"Kami meminta alat pertahanan kepada Israel dalam bentuk Iron Dome dan alat pertahanan serupa," tegasnya.
Lihat juga video 'Melongok ke Dalam Pangkalan Drone Rahasia Iran':
Diketahui bahwa Israel membatasi dukungannya untuk Ukraina dengan hanya memberikan bantuan kemanusiaan, dan menjadi satu-satunya negara yang mengoperasikan rumah sakit darurat di dalam wilayah Ukraina pada awal tahun ini.
Israel dilaporkan khawatir jika membantu Ukraina secara militer akan mengobarkan Rusia, yang memiliki kehadiran militer di Suriah yang bertetangga dengan wilayahnya. Israel yang kerap melancarkan serangan terhadap target-target musuh di Suriah, diketahui bergantung pada Rusia untuk koordinasi keamanan.
Bantuan yang diberikan Israel itu sangat kontras dengan bantuan dari AS dan negara-negara Eropa yang telah mengirimkan persenjataan mematikan kepada Ukraina. Bahkan awal pekan ini, Inggris mengumumkan rencana pengiriman sistem roket multiple-launch M270 yang bisa menyerang target berjarak 80 kilometer.
Belum ada tanggapan resmi dari Kementerian Pertahanan Israel terkait pernyataan Korniychuk tersebut.