Dalih Politikus India Nupur Sharma soal Ucapan Hina Nabi Muhammad

Dalih Politikus India Nupur Sharma soal Ucapan Hina Nabi Muhammad

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 09 Jun 2022 10:33 WIB
This picture taken on September 6, 2008, shows the then student leader Nupur Sharma (C) celebrating her win in students election in New Delhi. - Comments by Bharatiya Janata Party spokeswoman Nupur Sharma last week on May 26, 2022, describing the prophet Mohammeds relationship with his youngest wife have sparked furore among Muslims. (Photo by AFP)
Politikus India, Nupur Sharma, dalam foto tahun 2008 saat dia masih menjadi pemimpin mahasiswa (dok. AFP)
New Delhi -

Nupur Sharma, mantan juru bicara Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa di India, menjadi pembahasan global setelah ucapannya dianggap menghina Nabi Muhammad SAW. Selain mencabut pernyataannya, Sharma sempat sedikit berdalih soal komentar kontroversialnya itu.

Seperti dilansir Hindustan Times, Kamis (9/6/2022), Sharma dalam pernyataan via Twitter pada 5 Juni lalu mengakui komentar kontroversialnya itu dilontarkan dalam kemarahan saat terlibat perdebatan.

Diketahui, komentar Sharma yang menuai kontroversi itu disampaikan saat menghadiri sebuah acara debat di televisi setempat yang membahas soal Masjid Gyanvapi di Varanasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya telah terlibat dalam perdebatan di televisi selama beberapa hari terakhir, di mana Dewa Shiwa 'Aaradhya' saya dihina. Dikatakan di depan saya bahwa itu bukan Shivling tapi sebuah air mancur yang bisa ditemukan di setiap jalan setapak di Delhi dan orang-orang harus mendatanginya dan menyembahnya," tulis Sharma dalam pernyataan berbahasa Hindi via Twitter pada 5 Juni lalu.

"Saya tidak bisa mentolerir penghinaan berulang kali yang dilakukan terhadap Dewa Shiwa dan saya mengatakan beberapa hal dengan kemarahan. Saya mencabut kata-kata saya jika itu telah melukai sentimen agama siapapun," tegasnya.

ADVERTISEMENT

Penjelasan Sharma itu merujuk pada konteks klaim gugatan umat Hindu bahwa Shivling ditemukan di dalam kompleks Gyanvapi saat survei yang diperintahkan pengadilan digelar bulan lalu. Shivling merupakan sebutan untuk arca atau patung Dewa Shiwa.

Diketahui, laporan BBC menyebut jika komentar kontroversial Sharma soal Nabi Muhammad SAW, yang tidak pernah diungkapkan secara detail itu, dilontarkan dalam perdebatan kasus Masjid Gyanvapi tersebut.

Simak Video 'Gelombang Aksi Unjuk Rasa Merebak Buntut Politisi India Hina Nabi Muhammad':

[Gambas:Video 20detik]



Kasus itu mengemuka ketika sejumlah umat Hindu mengklaim bahwa masjid di kota suci Varanasi dibangun di atas reruntuhan kuil Hindu dari abad ke-16 yang dihancurkan Kaisar Mughal Aurangzeb pada 1669. Atas dasar itu, ada umat Hindu yang meminta izin kepada pengadilan untuk beribadah di kompleks masjid tersebut.

Pengadilan kemudian mengeluarkan perintah kontroversial yang memperbolehkan survei menggunakan rekaman video di masjid. Rekaman video disebut-sebut menampilkan pilar batu yang diklaim para pemohon petisi sebagai Sivalinga atau simbol Dewa Shiwa. Namun, pihak masjid berkeras itu adalah air mancur.

Silang pendapat ini digelar di pengadilan, namun perdebatan serupa juga berlangsung tanpa henti di televisi. Sharma berada di kubu nasionalis Hindu yang melontarkan pendapatnya secara blak-blakan.

Halaman 2 dari 2
(nvc/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads