Lebih dari 1.000 tentara Ukraina yang ditahan setelah menyerahkan diri di kota Mariupol, Ukraina, telah dikirimkan ke Rusia untuk penyelidikan lebih lanjut. Otoritas Rusia sebelumnya menyatakan akan mengadili para tentara Ukraina tersebut.
Seperti dilansir Reuters, Rabu (8/6/2022), informasi itu dilaporkan oleh kantor berita Rusia TASS News Agency yang mengutip seorang sumber penegak hukum Rusia pada Selasa (7/6) waktu setempat.
Jika itu terkonfirmasi, maka kabar tersebut bisa semakin merusak perundingan damai yang sudah bermasalah antara Rusia dan Ukraina.
Kiev diketahui sedang mengupayakan penyerahan sekitar 2.000 tentara dan petempur Ukraina yang kini ditahan Rusia setelah menyerahkan diri usai Rusia menguasai pabrik baja Azovstal bulan lalu, dalam kesepakatan pertukaran tahanan terbaru.
Namun para anggota parlemen Rusia menuntut agar beberapa tentara Ukraina itu diadili terlebih dulu.
"Lebih dari 1.000 orang dari Azovstal dibawa ke Rusia. Lembaga penegak hukum tengah bekerja dengan mereka secara erat," demikian seperti diungkapkan sumber yang dikutip TASS dalam laporannya.
Tidak dijelaskan lebih lanjut kapan hal itu mungkin terjadi.
Simak Video 'Rusia Klaim Kuasai 97% Wilayah Luhansk':
(nvc/ita)