Pemimpin sebuah gereja besar di Meksiko mengakui telah melakukan penyerangan seksual dan pencabulan terhadap sejumlah anak di wilayah Amerika Serikat (AS). Pengakuan ini disampaikan beberapa hari sebelum pemimpin gereja itu disidang di pengadilan AS.
Seperti dilansir AFP dan Reuters, Sabtu (4/6/2022), Naason Joaquin Garcia (53), yang merupakan pemimpin gereja bernama La Luz del Mundo (Cahaya Dunia), mengaku bersalah atas dakwaan kejahatan pelecehan seksual terhadap tiga anak yang merupakan anggota dari cabang gereja itu yang ada di Los Angeles, AS.
La Luz del Mundo yang dipimpin Garcia memiliki kantor utama di Guadalajara, Meksiko, dan disebut sebagai gereja evangelis terbesar di Meksiko yang berdiri sejak tahun 1920-an silam. Gereja ini memiliki cabang di sebanyak 50 negara dan mengklaim memiliki hingga 5 juta jemaat di seluruh dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengakuan bersalah Garcia itu disampaikan kepada pengadilan pada Jumat (3/6) waktu setempat, seperti diumumkan oleh otoritas kejaksaan California.
"Sebagai pemimpin La Luz del Mundo, Naason Joaquin Garcia menggunakan pengaruhnya untuk mengambil keuntungan dari anak-anak," sebut Jaksa Agung California, Rob Bonta, dalam pernyataannya.
"Dia mengandalkan orang-orang di sekitarnya untuk mengurusi jemaat dengan tujuan penyerangan seksual," imbuh Bonta.
Jaksa penuntut AS dalam kasus ini menyebut Garcia mengeksploitasi posisinya yang mendapat banyak kepercayaan untuk memaksa anak-anak perempuan di bawah umur melakukan tindakan seksual terhadap dirinya.
Simak juga 'Badai Tropis Agatha Mengamuk di Meksiko, 11 Orang Tewas':
Dalam penyelidikan, jaksa AS menuduh Garcia dan anak buahnya memberitahu para korban yang menolak mematuhi keinginannya bahwa mereka sama saja dengan menentang Tuhan.
Garcia ditangkap otoritas AS di Bandara Internasional Los Angeles tahun 2019 lalu. Dia bersama dua pejabat gereja lainnya menghadapi total 36 dakwaan pidana, termasuk dakwaan pemerkosaan, penyelundupan manusia dan pornografi anak.
Namun mayoritas dakwaan digugurkan sebagai imbalan atas pengakuan bersalah dari terdakwa.
Garcia sebelumnya dijadwalkan akan disidang bersama dua pejabat gereja lainnya pada Senin (6/6) mendatang. Namun pengakuan bersalah yang disampaikannya berarti dia akan bisa dijatuhi hukuman pekan depan, atau pada Rabu (8/6) mendatang.
Dalam kasus ini, menurut jaksa AS, Garcia terancam hukuman maksimum 16 tahun 8 bulan penjara.
Sebelumnya, ketika seorang hakim Los Angeles memerintahkan Garcia untuk diadili pada Agustus 2020, pihak gereja merilis pernyataan membela pemimpin mereka dengan mengklaim Garcia dituduh secara keliru dan menyebut dakwaan terhadapnya berasal dari 'tuduhan anonim tidak berdasar'.