Pengadilan Inggris menyatakan anggota parlemen Konservatif, Imran Ahmad Khan bersalah karena melakukan pelecehan seksual terhadap seorang anak laki-laki berusia 15 tahun. Pelecehan seks itu dilakukan setelah dia memaksa korban untuk minum gin di sebuah pesta pada tahun 2008.
Dilansir dari kantor berita AFP, Selasa (12/4/2022), di pengadilan terungkap bahwa Imran Ahmad Khan (47) yang mewakili kota Wakefield di Inggris utara, menyeret bocah itu ke lantai atas dan mendorongnya ke tempat tidur.
Korban yang tidak disebutkan namanya, mengatakan kepada pengadilan bahwa dia merasa "takut, lemah dan mati rasa" dan mengatakan bahwa Khan telah membelai-belai kakinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Khan mengatakan dia hanya menyentuh siku remaja itu setelah dia menjadi marah selama percakapan tentang "seksualitasnya yang membingungkan".
Korban mengatakan bahwa dia telah datang ke kantor pers Partai Konservatif beberapa hari menjelang pemilihan 2019 yang membuat Khan terpilih, untuk memberi tahu mereka apa yang telah terjadi. Namun, mereka tidak menanggapi serius kesaksian korban.
Khan kemudian diskors dari partai dan pada hari Senin (11/4) waktu setempat, seorang juru bicara Partai Konservatif mengatakan dia telah dikeluarkan dari partai.
Vonis hukumannya akan diputuskan dalam persidangan berikutnya.
Sebelum memasuki parlemen, Khan bekerja untuk PBB sebagai asisten khusus untuk urusan politik di Mogadishu.