Roket Canggih AS Bikin Rusia Murka, 60 Tentara Ukraina Tewas Tiap Hari

International Updates

Roket Canggih AS Bikin Rusia Murka, 60 Tentara Ukraina Tewas Tiap Hari

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 02 Jun 2022 17:10 WIB
Amerika Serikat mengirimkan senjata canggih untuk memperkuat Ukraina melawan Rusia. Salah satu senjata yang dikirim adalah sistem roket canggih M142 HIMARS.
sistem roket HIMARS (Foto: AFP/Fadel Senna)
Jakarta -

Pemerintah Rusia mengkritik keras keputusan Amerika Serikat untuk memasok sistem roket canggih dan amunisi ke Ukraina. Rusia pun mengingatkan soal meningkatnya risiko konfrontasi langsung antara kedua negara adidaya tersebut.

Dilansir dari kantor berita Reuters, Kamis (2/6/2022), Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov mengatakan kepada kantor berita Rusia RIA Novosti bahwa Moskow memandang bantuan militer AS ke Ukraina tersebut "sangat negatif".

Ryabkov, ketika ditanya tentang kemungkinan konfrontasi langsung antara AS dan Rusia, mengatakan: "Setiap pengiriman senjata yang terus berlanjut, yang sedang meningkat, berarti meningkatkan risiko perkembangan semacam itu."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Kamis (2/6/2022):

ADVERTISEMENT

- Pria Palestina Tewas dalam Bentrokan dengan Tentara Israel

Pasukan Israel menewaskan seorang pria Palestina dalam bentrokan di sebuah kamp pengungsi di Tepi Barat pada hari Kamis (2/6).

Dilansir dari kantor berita AFP, Kamis (2/6/2022), dalam pernyataannya, Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan bahwa bentrokan terjadi di kamp Dheisheh dekat Bethlehem.

Kementerian mengidentifikasi korban tewas sebagai Ayman Muhaisen (29). Ketika dihubungi oleh AFP, militer Israel tidak berkomentar.

Kematian warga Palestina ini adalah yang ketiga dalam waktu 24 jam, setelah seorang wanita yang mendekati tentara Israel dengan pisau ditembak pada Rabu (1/6) pagi, dan seorang pria tewas dalam serangan Israel di Tepi Barat utara pada hari itu.

Lihat juga video 'Joe Biden Pastikan AS Tidak Akan Kirim Rudal Jarak Jauh ke Ukraina':

[Gambas:Video 20detik]



- Presiden Afsel Dituntut Atas Dugaan Penculikan-Penyuapan Perampok

Seorang mantan kepala intelijen Afrika Selatan telah mengajukan tuntutan hukum terhadap Presiden Afrika Selatan (Afsel) Cyril Ramaphosa. Dia menuduh sang presiden mendalangi "penculikan" dan menyuap para perampok yang mencuri jutaan dolar dari salah satu propertinya.

"Saya telah mengambil langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mengajukan tuntutan pidana terhadap Yang Mulia, Presiden Republik Afrika Selatan Cyril Ramaphosa," kata mantan kepala intelijen, Arthur Fraser dalam sebuah pernyataan.

Dilansir dari kantor berita AFP, Kamis (2/6/2022), menurut Fraser, para perampok pada 9 Februari 2020 mendobrak sebuah peternakan milik Ramaphosa di utara Johannesburg dengan bantuan seorang pekerja rumah tangga, di mana mereka menemukan dan mencuri uang lebih dari US$ 4 juta.

- Makin Banyak Warga Taiwan Ikut Latihan Menembak Gegara Invasi Rusia

Dari pemandu wisata hingga seniman tato, sebagian warga Taiwan berlatih menembak untuk pertama kalinya dalam hidup mereka, di tengah berlangsungnya invasi Rusia ke Ukraina. Invasi tersebut telah meningkatkan kecemasan akan kemungkinan tetangga raksasa China melakukan langkah serupa di pulau itu.

Dilansir dari kantor berita Reuters, Kamis (2/6/2022), tekanan militer China yang meningkat di pulau yang diklaim sebagai miliknya itu, ditambah dengan konflik di Ukraina, telah memicu perdebatan tentang bagaimana meningkatkan pertahanan di Taiwan. Pemerintah Taiwan juga sedang mempertimbangkan apakah akan memperpanjang wajib militer.

Sejak perang di Ukraina dimulai tiga bulan lalu, pendaftaran meningkat hampir empat kali lipat untuk pelatihan tentang cara menggunakan senjata airsoft gun, atau perangkat berdaya rendah yang dirancang untuk menembakkan proyektil non-logam. Demikian diungkapkan seorang pejabat perusahaan pelatihan keterampilan tempur di Taiwan.

- Zelensky Ungkap 60-100 Tentara Ukraina Tewas dalam Perang Tiap Hari

Perang di Ukraina masih terus berlanjut. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut bahwa antara 60 dan 100 tentara Ukraina tewas di medan tempur setiap hari. Sekitar 500 tentara lainnya terluka setiap hari dalam perang.

"Situasi di timur sangat sulit," kata Zelensky dalam wawancara dengan jaringan media Amerika Serikat, Newsmax seperti dilansir dari kantor berita AFP, Kamis (2/6/2022).

"Kami kehilangan 60 hingga 100 tentara per hari, tewas dalam aksi, dan sekitar 500 orang terluka dalam aksi," kata pemimpin berusia 44 tahun itu, berbicara melalui seorang penerjemah.

Tingkat kematian yang tinggi terjadi ketika pasukan Ukraina mencoba untuk menghalangi pasukan Rusia yang berusaha untuk mengambil alih penuh wilayah paling timur Luhansk.

- Biden Kirim Roket Canggih ke Ukraina, Rusia Ingatkan Hal Ini!

Pemerintah Rusia mengkritik keras keputusan Amerika Serikat untuk memasok sistem roket canggih dan amunisi ke Ukraina. Rusia pun mengingatkan soal meningkatnya risiko konfrontasi langsung antara kedua negara adidaya tersebut.

Dilansir dari kantor berita Reuters, Kamis (2/6/2022), Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov mengatakan kepada kantor berita Rusia RIA Novosti bahwa Moskow memandang bantuan militer AS ke Ukraina tersebut "sangat negatif".

Ryabkov, ketika ditanya tentang kemungkinan konfrontasi langsung antara AS dan Rusia, mengatakan: "Setiap pengiriman senjata yang terus berlanjut, yang sedang meningkat, berarti meningkatkan risiko perkembangan semacam itu."

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads