Mesir tengah dilanda kenaikan harga pangan beberapa waktu terakhir. Presiden Abdel Fattah Al-Sisi pun berupaya menenangkan warganya menghadapi hal ini.
Pada Maret lalu, Mesir beralih ke Dana Moneter Internasional (IMF) untuk ketiga kalinya dalam enam tahun untuk mengajukan pinjaman seiring negara itu bergulat dengan berbagai masalah.
Beberapa diantaranya yaitu terkait korupsi, pandemi virus Corona (COVID-19) global, dan sekarang invasi Rusia ke Ukraina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para analis memprediksi bahwa kenaikan lebih lanjut untuk harga bahan bakar dan makanan kemungkinan besar akan memicu kerusuhan sipil di Mesir, di mana sepertiga populasi hidup di bawah garis kemiskinan.
Dilansir Middle East Monitor, Jumat (27/5/2022) Al-Sisi mencetuskan agar warganya mengonsumsi dedaunan dari pohon. Hal ini menurutnya serupa dengan apa yang pernah dilakukan Nabi Muhammad SAW.
"Sisi mengatakan dirinya tidak khawatir jika seseorang akan mengatakan bahwa satu kilogram okra berharga 100 Pounds Mesir karena warga Mesir menyadari bahwa 'para Sahabat Nabi (SAW) terjebak dengan Rasulullah di pinggiran Mekah selama tiga tahun hingga mereka makan daun. Mereka tidak meminta makanan kepada Rasulullah atau agar Bumi meledak dari bawah mereka (dengan kekayaan)," demikian seperti disampaikan Al Jazeera Mesir via seperti dilansir Middle East Monitor.
Simak halaman selanjutnya
Lihat juga Video: Produk UMKM yang Pasti Laris di Mesir