Kabur dari Penjara Israel, 6 Napi Palestina Divonis Tambahan 5 Tahun Bui

Kabur dari Penjara Israel, 6 Napi Palestina Divonis Tambahan 5 Tahun Bui

Tim detikcom - detikNews
Senin, 23 Mei 2022 11:56 WIB
Police officers and prison guards inspect the scene of a prison escape outside the Gilboa prison in Northern Israel, Monday, Sept. 6, 2021. Israeli forces on Monday launched a massive manhunt in northern Israel and the occupied West Bank after six Palestinian prisoners escaped overnight from a high-security facility in an extremely rare breakout. (AP Photo/Sebastian Scheiner)
Penjara Israel yang menjadi lokasi enam napi Palestina kabur via terowongan bawah tanah pada September 2021 (dok. AP/Sebastian Scheiner)
Tel Aviv -

Enam narapidana (napi) Palestina dijatuhi vonis tambahan lima tahun penjara karena kabur lewat terowongan bawah tanah dari sebuah penjara di Israel bagian selatan. Insiden kaburnya para napi Palestina itu sempat memicu perburuan besar-besaran oleh otoritas Israel.

Seperti dilansir AFP, Senin (23/5/2022), keenam napi Palestina itu tengah menjalani masa hukuman penjara seumur hidup dalam kasus penyerangan anti-Israel, ketika mereka kabur dari penjara Gilbao pada 6 September 2021 lalu.

Para napi itu nekat menggali sebuah terowongan di bawah wastafel yang ada di dalam sel tahanan mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh warga Palestina, keenam napi itu malah dipuji sebagai 'pahlawan' atas aksinya tersebut.

Otoritas Israel mengerahkan sejumlah besar tentara dan drone untuk melacak para napi yang kabur, sebelum berhasil menangkap mereka dua pekan kemudian.

ADVERTISEMENT

Selain dijatuhi hukuman penjara tambahan, keenam napi itu masing-masing dijatuhi hukuman denda sebesar 5.000 Shekel (Rp 21,8 juta).

"Klien saya mengatakan kepada pengadilan bahwa dia tidak menyesali kabur karena dia tidak rugi apa-apa," ucap pengacara para napi Palestina itu, Raslan Mahajana, kepada wartawan setempat.

Lihat juga video 'Polisi Israel Serang Prosesi Pemakaman Wartawan Al Jazeera':

[Gambas:Video 20detik]



Di antara yang kabur dari penjara adalah Mahmud Ardah, yang merupakan anggota kelompok militan Jihad Islam. Sosok Ardah juga dianggap sebagai dalang utama dari aksi melarikan diri dari penjara itu.

Setelah dia berhasil ditangkap kembali, Ardah menuturkan dirinya menggunakan sendok, piring dan bahkan pegangan ketel untuk menggali terowongan bawah tanah. Dia kabur bersama Zakaria al-Zubeidi yang menjabat kepala sayap bersenjata Partai Fatah yang menaungi Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

Saudara laki-laki Al-Zubeidi, Daoud al-Zubeidi, tewas dalam operasi militer Israel di kamp pengungsi Jenin, Tepi Barat, pada 15 Mei lalu.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads