Rusia Akan Bangun Pangkalan Militer Baru Tanggapi Ekspansi NATO

Rusia Akan Bangun Pangkalan Militer Baru Tanggapi Ekspansi NATO

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 20 Mei 2022 17:47 WIB
Russias Defence Minister Sergei Shoigu (2nd R), Russias Foreign Minister Sergei Lavrov (R), Brazils Foreign Minister Carlos Franca (L) and Defence Minister Walter Souza Braga Netto (2nd L) enter a hall before their talks in Moscow, Russia, on February 16, 2022, during an official visit of the Brazilian president. (Photo by SHAMIL ZHUMATOV / POOL / AFP)
Menhan Rusia Sergei Shoigu mengumumkan Rusia akan membangun sejumlah pangkalan militer baru untuk menanggapi ekspansi NATO (dok. AFP/SHAMIL ZHUMATOV)
Moskow -

Rusia mengumumkan akan membangun sejumlah pangkalan militer baru di bagian barat wilayahnya pada akhir tahun ini. Pangkalan militer baru ini dimaksudkan untuk menanggapi ekspansi aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Seperti dilansir AFP, Jumat (20/5/2022), rencana pembangunan pangkalan militer baru itu diumumkan oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Rusia Sergei Shoigu dalam pernyataan terbaru seperti dikutip kantor-kantor berita Rusia.

"Pada akhir tahun, 12 unit dan divisi militer akan didirikan di Distrik Militer Barat," cetus Shoigu dalam pernyataannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ditambahkan Shoigu bahwa militer Rusia diharapkan akan menerima lebih dari 2.000 unit peralatan militer dan persenjataan. Dia tidak menjelaskan lebih lanjut soal jenis peralatan militer dan senjata yang dimaksud.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengejutkan dunia dengan mengerahkan tentara-tentara Rusia untuk menginvasi Ukraina, negara tetangganya, pada 24 Februari lalu.

ADVERTISEMENT

Rusia menyebut invasinya sebagai 'operasi militer khusus' untuk menyingkirkan para fasis di Ukraina. Namun otoritas Ukraina dan sekutu Baratnya menyebut hal itu sebagai dalih tak berdasar untuk perang yang tidak beralasan.

Invasi militer yang dilancarkan Rusia itu mengguncang Finlandia -- yang berbatasan langsung dengan Moskow -- dan Swedia. Kedua negara itu bahkan memutuskan untuk meninggalkan kebijakan nonblok militer yang dipegang teguh selama bertahun-tahun dan bergabung dengan NATO.

Simak Video: Zelensky Sebut Donbas Hancur Total Seperti Neraka

[Gambas:Video 20detik]




Rencana Finlandia dan Swedia untuk bergabung NATO itu menuai respons keras dari Rusia. Putin memperingatkan negara-negara Barat bahwa pihaknya akan merespons jika NATO mulai memperkuat infrastruktur militer di Finlandia dan Swedia.

Dalam pernyataannya awal pekan ini seperti dilansir Reuters, Putin menyatakan Rusia sebenarnya tidak memiliki masalah dengan Finlandia atau Swedia, sehingga tidak ada ancaman langsung dari perluasan NATO yang mencakup negara-negara tersebut.

"Tetapi perluasan infrastruktur militer ke wilayah ini tentu akan memancing respons kami," kata Putin kepada para pemimpin Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif, yang mencakup Belarusia, Armenia, Kazakhstan, Kyrgyzstan, dan Tajikistan.

"Apa (respons) itu -- kami akan melihat ancaman apa yang diciptakan untuk kami," kata Putin di Istana Grand Kremlin. "Masalah diciptakan tanpa alasan sama sekali. Kami akan bereaksi sesuai dengan itu," tegasnya.

Rusia sebenarnya telah memberikan beberapa petunjuk spesifik tentang apa yang akan dilakukan dalam menanggapi perluasan NATO dengan akan bergabungnya Finlandia dan Swedia. Salah satu sekutu terdekat Putin, mantan Presiden Dmitry Medvedev, mengatakan bulan lalu bahwa Rusia dapat mengerahkan senjata nuklir dan rudal hipersonik di wilayah Kaliningrad jika Finlandia dan Swedia bergabung dengan NATO.

Halaman 3 dari 2
(nvc/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads