Rusia mengumumkan pengusiran lima diplomat Portugal dari Moskow pekan ini. Pengusiran ini membalas pengusiran para diplomat Rusia dari Portugal beberapa waktu lalu sebagai bagian dari aksi bersama Eropa terkait invasi ke Ukraina.
Seperti dilansir AFP, Jumat (20/5/2022), Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan pihaknya telah memanggil Duta Besar Portugal di Moskow, Madalena Fischer, untuk menyampaikan 'protes keras' terhadap keputusan mengusir 10 pegawai misi asing Rusia di Portugal.
"Ditekankan bahwa langkah tidak bersahabat ini akan berdampak negatif terhadap hubungan Rusia-Portugal," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam langkah balasannya, Kementerian Luar Negeri Rusia pada Kamis (19/5) waktu setempat menyatakan lima pegawai Kedutaan Besar Portugal di Moskow 'telah dinyatakan persona non grata' dan harus meninggalkan wilayah Rusia dalam waktu 14 hari.
Menanggapi pengusiran itu, otoritas Portugal melontarkan protes secara terbuka.
"Pemerintah Portugal memprotes keputusan otoritas Rusia ini, yang tidak memiliki pembenaran selain pembalasan sederhana," tegas Kementerian Luar Negeri Portugal dalam tanggapannya.
Ditegaskan juga bahwa tidak seperti para diplomat Rusia yang diusir dari Portugal, para diplomat yang diusir dari Moskow ini 'melakukan kegiatan diplomatik secara ketat sesuai dengan Konvensi Wina'.
Langkah itu membalas keputusan Slovenia untuk mengurangi jumlah staf di misi diplomatik Moskow.
Dalam pernyataan terpisah, Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut pihaknya memprotes 'upaya-upaya tidak berdasar oleh otoritas Slovenia untuk menyalahkan Rusia atas kejahatan perang di Ukraina dan pemberian bantuan militer oleh pihak Slovenia kepada rezim neo-Nazi di Kiev'.
Sejumlah negara Eropa beberapa waktu terakhir mengusir para diplomat Rusia sebagai bagian dari aksi bersama menentang operasi militer Moskow di Ukraina, dengan Rusia memberikan respons serupa.
Pada Rabu (18/5) waktu setempat, otoritas Rusia mengusir lebih dari 80 diplomat dari Prancis, Italia dan Spanyol untuk membalas pengusiran diplomat mereka dari negara-negara tersebut.