Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengakui wilayah Donbas yang menjadi fokus serangan Rusia telah hancur. Zelensky bahkan menyebut situasi di Donbas bagaikan 'neraka'.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (20/5/2022), sejak berpaling dari ibu kota Kiev, Rusia mengerahkan artileri dan kendaraan lapis baja untuk mencoba merebut lebih banyak wilayah di Donbas, yang menjadi lokasi Donetsk dan Luhansk yang dikuasai separatis pro-Moskow.
"Para penjajah mencoba untuk memberikan lebih banyak tekanan. Ini seperti neraka di sana -- dan itu tidak berlebihan," ucap Zelensky dalam pernyataan pada Kamis (19/5) tengah malam.
"(Ada) Serangan terus menerus di wilayah Odessa, di kota-kota Ukraina bagian tengah. Donbas benar-benar hancur," imbuhnya.
Rusia menyebut invasinya sebagai 'operasi militer khusus' untuk menyingkirkan fasis Ukraina. Namun Ukraina dan sekutu Baratnya menyebutnya sebagai dalih tak berdasar untuk perang yang tidak beralasan.
Pekan lalu, Rusia mengamankan kemenangan terbesarnya sejak invasi ke Rusia dimulai, dengan Kiev mengumumkan telah memerintahkan garnisun di pabrik baja di Mariupol untuk mundur setelah pengepungan berlarut-larut.
Simak juga video 'Presiden Ukraina Zelensky Ejek 'Senjata Ajaib' Rusia':