Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-Un mengkritik respons pandemi virus Corona (COVID-19) di negaranya sendiri yang dinilai gagal mencegah wabah. Perdana Menteri (PM) Swedia Magdalena Andersson menyatakan dukungan untuk negaranya bergabung aliansi NATO, menyusul Finlandia.
Kantor berita Korut, Korean Central News Agency (KCNA) melaporkan bahwa Kim Jong-Un menyebut kegagalan penyaluran obat-obatan secara tepat disebabkan 'karena para pejabat kabinet dan sektor kesehatan publik yang bertanggung jawab atas pasokan (obat) tidak menyingsingkan lengan baju mereka, tidak memahami krisis terkini secara benar'.
Sementara PM Andersson menegaskan Swedia harus 'beradaptasi dengan kenyataan' dan mengambil keputusan berdasarkan iklim saat ini, yang merujuk pada invasi Rusia ke Ukraina sejak 24 Februari lalu.
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Senin (16/5/2022):
- Kim Jong-Un Kritik Negara Sendiri Soal Respons Atasi Pandemi Corona!
Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-Un mengkritik keras respons pandemi virus Corona (COVID-19) di negaranya sendiri. Dia juga memerintahkan tentara Korut membantu penyaluran obat setelah sedikitnya 50 orang dilaporkan tewas sejak negara ini mendeteksi wabah Corona pertama di wilayahnya.
Seperti dilansir AFP, Senin (16/5/2022), media pemerintah Korut melaporkan bahwa lebih dari 1 juta orang jatuh sakit dengan apa yang disebut Korut sebagai 'demam' meskipun Kim Jong-Un telah memerintahkan lockdown nasional untuk memperlambat penyebaran Corona di tengah populasi yang tidak divaksinasi.
Sebagai pertanda betapa seriusnya situasi, Kim Jong-Un dilaporkan 'mengkritik keras' para pejabat kesehatan Korut atas apa yang disebutnya sebagai 'respons pencegahan epidemi yang gagal' -- khususnya kegagalan dalam menjaga apotek buka 24 jam untuk menyalurkan obat-obatan.
- Laporan Intelijen Inggris: Rusia Kehilangan Sepertiga Pasukan di Ukraina!
Laporan terbaru intelijen Inggris menyebut Rusia telah kehilangan sekitar sepertiga pasukan darat yang dikerahkan ke wilayah Ukraina. Serangan pasukan Rusia di wilayah Donbas, Ukraina bagian timur, dilaporkan telah 'kehilangan momentum dan tertinggal jauh dari jadwal'.
Seperti dilansir Reuters, Senin (16/5/2022), hal itu tertuang dalam laporan intelijen militer dari Kementerian Pertahanan Inggris yang dirilis Minggu (15/5) waktu setempat.
"Meskipun ada kemajuan awal dalam skala kecil, Rusia telah gagal mendapatkan capaian wilayah substansial selama sebulan terakhir sembari mengalami pengurangan efektivitas tingkat tinggi," sebut laporan intelijen militer seperti disampaikan Kementerian Pertahanan Inggris via Twitter.
Lihat juga video 'Korut Dihajar Covid-19 dan Wabah Demam, Kim Jong Un: Pergolakan Besar':
(nvc/nvc)