Perdana Menteri (PM) Swedia Magdalena Andersson mengumumkan dukungan untuk negaranya bergabung aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Keputusan ini berarti mengubah pendirian nonblok yang telah dipegang teguh oleh Swedia selama 200 tahun terakhir.
"Kami Partai Sosial Demokrat mempertimbangkan bahwa yang terbaik untuk Swedia dan keamanan rakyat Swedia adalah kami bergabung NATO. Itu merupakan keputusan yang kami buat setelah pertimbangan yang sangat hati-hati," ucap Andersson dalam konferensi pers pada Minggu (15/5) seperti dilansir CNN, Senin (16/5/2022).
Andersson menekankan bahwa keputusan ini membalikkan sikap yang telah diambil Swedia selama 200 tahun, dengan meninggalkan 'garis politik kebijakan keamanan yang kita miliki dalam berbagai bentuk dan rupa'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bagi kami Sosial Demokrat, kebijakan non-aliansi militer telah membantu kami dengan baik. Tapi analisis kami menunjukkan bahwa itu tidak akan berguna bagi kita di masa depan. Ini bukan keputusan yang kami anggap enteng," jelas Andersson.
Ditegaskan Andersson bahwa Swedia harus 'beradaptasi dengan kenyataan' dan mengambil keputusan berdasarkan iklim saat ini.
"Sangat jelas bahwa ada masa sebelum dan sesudah 24 Februari 2022. Eropa, Swedia dan rakyat Swedia hidup dalam realitas baru yang berbahaya. Tatanan keamanan Eropa yang menjadi dasar kebijakan keamanan Swedia selama berabad-abad, sekarang sedang diserang," sebut Andersson.
Pengumuman yang telah diperkirakan ini disampaikan setelah Presiden Finlandia Sauli Niinisto dan Perdana Menteri (PM) Finlandia Sanna Marin pada Kamis (12/5) lalu bersama-sama mengumumkan dukungan agar negaranya bergabung dengan NATO.
Simak juga video 'Finlandia Ingin Gabung NATO, Putuskan Hubungan dengan Rusia':
Pada Minggu (15/5) waktu setempat, pemerintah Finlandia mengumumkan secara resmi keputusan untuk mendaftar keanggotaan NATO. Diketahui bahwa baik Swedia maupun Finlandia selama ini menahan diri untuk tidak bergabung dengan aliansi tersebut untuk alasan historis dan geopolitik.
Rusia yang berbatasan dengan Finlandia sebelumnya memberikan reaksi keras dengan memperingatkan akan ada konsekuensi atas keputusan bergabung NATO.
Sementara Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, pada Minggu (15/5) menyatakan bahwa 'pintu NATO terbuka' untuk Swedia dan Finlandia.