Dibayangi Kontroversi Sang Ayah
"Bongbong" adalah anak kedua dan anak laki satu-satunya dari keluarga Ferdinand Sr dan Imelda Marcos dan berusia delapan tahun ketika ayahnya pertama kali mencalonkan diri jadi presiden.
Setelah menjalani pendidikan di sekolah elit di Inggris, Bongbong menduduki jabatan politik pertama kali di usia 23 tahun dengan menjadi wakil gubernur di provinsi Ilocos Norte, beberapa tahun setelah ayahnya berkuasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masing-masing anak keluarga Marcos diberi rumah mewah di Manila dan juga vila untuk liburan musim panas.
Ketika korupsi keluarga Marcos terbongkar dan keluarganya harus menjalani pengasingan ketika ayahnya digulingkan di tahun 1986, mereka berhasil menjarah kekayaan negara senilai miliaran dolar.
Diketahui Ferdinand Marcos terpilih sebagai Presiden Filipina pada 1964. Selama dua dekade masa pemerintahannya, Marcos selalu menggaungkan ancaman komunis revolusioner dan menggunakannya untuk membenarkan aksinya mematikan media dan menangkap beberapa lawan politiknya. Di masa kepemimpinan Marcos, kronisme dan korupsi meluas. Miliaran uang negara disedot ke rekening pribadi Marcos di Swiss.
Pada 1986, Marcos kembali terpilih menjadi Presiden Filipina. Namun pemilu yang diduga dipenuhi kecurangan, intimidasi, dan kekerasan ini menjadi titik klimaks bagi dirinya. Marcos akhirnya diturunkan dari jabatannya dalam Revolusi EDSA (Epifanio de los Santos Avenue) pada tahun yang sama. Bersama istrinya, Imelda, Marcos melarikan diri dari Filipina.
Marcos meninggal di pengasingannya di Hawaii pada 1989. Setelah ayahnya meninggal Bongbong kembali ke Filipina dan terjun ke dunia politik.
Marcos dinilai telah melakukan aksi bersih-bersih nama sang ayah. Simak halaman selanjutnya