Kanselir Jerman Olaf Scholz masih enggan mengunjungi Kiev bahkan setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengundangnya dan Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier. Undangan itu disampaikan tiga minggu setelah Presiden Jerman ditolak datang oleh Kiev.
Dilansir dari AFP, Jumat (6/5/2022), sumber dari kantor kepresidenan Jerman menyebut Zelensky membuat undangan selama panggilan telepon dengan Steinmeier.
Selama pembicaraan, 'kejengkelan masa lalu telah dibersihkan' dan Steinmeier menyatakan 'solidaritas, rasa hormat dan dukungan' untuk Ukraina.
Scholz, yang berbicara Kamis malam pada konferensi pers, menyebut panggilan telepon itu sebagai 'hal yang baik' bahwa kedua presiden telah berbicara satu sama lain.
Dia kemudian ditanya apakah dia menerima undangan Zelensky. Apa jawabannya?
"Hasil dari pembicaraan (dengan Presiden Jerman) adalah bahwa menteri luar negeri akan segera berada di Ukraina," ucapnya.
Pertikaian diplomatik telah bergemuruh antara kedua negara sejak Steinmeier mengakui bulan lalu bahwa dia telah menawarkan untuk berkunjung tetapi 'tidak diinginkan di Kiev'.
Scholz telah menyuarakan kejengkelan atas penghinaan itu dan baru-baru ini mengatakan peristiwa itu 'menghalangi' dirinya untuk mengunjungi Kiev.
Pada hari Rabu (4/5), dia mengatakan Kiev harus 'memberikan kontribusinya sendiri' untuk memperbaiki hubungan dengan Steinmeier.
Steinmeier dan Scholz merupakan politikus Sosial Demokrat (SPD) yang selama bertahun-tahun mendorong hubungan yang lebih dekat dengan Rusia -- termasuk ikatan energi yang membuat Jerman sangat bergantung pada gas Rusia.
Simak juga video 'Jerman Akan Kirim Tank Antipesawat Gepard ke Ukraina':
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
(haf/imk)