Rusia Usir 31 Diplomat Eropa, Taipan Rusia Sebut Invasi 'Perang Gila'

International Updates

Rusia Usir 31 Diplomat Eropa, Taipan Rusia Sebut Invasi 'Perang Gila'

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 20 Apr 2022 15:36 WIB
Kota Mariupol, Ukraina, dijaga oleh sejumlah pasukan pro-Rusia. Belum lama ini, Rusia pun dilaporkan akan menutup jalur masuk dan keluar kota yang terkepung itu
kerusakan di Ukraina akibat serangan Rusia (Foto: REUTERS/ALEXANDER ERMOCHENKO)
Jakarta -

Pemerintah Rusia mengumumkan pengusiran 31 diplomat dari tiga negara Eropa, dalam tindakan balas dendam atas pengusiran diplomat Rusia, yang dipicu oleh operasi militernya di Ukraina.

Dilansir dari kantor berita AFP, Rabu (20/4/2022), Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan 15 diplomat dari Belanda "persona non grata" dan memberi mereka waktu dua minggu untuk pergi.

Moskow juga memberikan tenggat waktu yang sama kepada staf kedutaan Belgia atas keputusannya mengusir 21 diplomat Rusia bulan lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan kepada AFP bahwa tindakan pengusiran Rusia itu menargetkan 12 diplomat Belgia.

ADVERTISEMENT

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Rabu (20/4/2022):

- AS Setop Uji Coba Rudal Anti-Satelit, Jadi yang Pertama di Dunia

Amerika Serikat mengumumkan komitmen untuk menghentikan uji coba rudal anti-satelit yang menghasilkan puing-puing berbahaya di luar angkasa. Sebuah tindakan yang digambarkan sebagai "langkah penting" oleh kepala NASA.

Dilansir dari kantor berita AFP, Rabu (20/4/2022), Amerika Serikat, negara pertama di dunia yang membuat janji semacam itu, mendorong negara-negara lain untuk mengikuti jejaknya, dengan tujuan membangun "norma internasional baru untuk perilaku bertanggung jawab di luar angkasa," kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.

"Ini sangat penting karena semakin banyak negara dan entitas non-pemerintah yang bergantung pada layanan antariksa dan aset antariksa yang rentan terhadap puing-puing," imbuh Gedung Putih.

- Taipan Rusia Kutuk Invasi di Ukraina: Perang Gila dan Pembantaian!

Seorang taipan atau konglomerat Rusia mengecam operasi militer di Ukraina sebagai 'perang gila'. Taipan terkemuka Rusia ini juga mendorong negara-negara Barat untuk membantu mengakhiri apa yang disebutnya 'pembantaian' di Ukraina.

Seperti dilansir AFP, Rabu (20/4/2022), kecaman yang disampaikan taipan Rusia bernama Oleg Tinkov ini menjadi salah satu kritikan paling keras yang pernah disampaikan warga Rusia yang terkemuka.

Tinkov yang dikenal sebagai salah satu pengusaha Rusia paling terkenal ini, mendirikan Bank Tinkoff sejak tahun 2006. Dia diketahui tinggal di luar Rusia selama beberapa tahun terakhir.

Dalam komentarnya secara online, Tinkov mengklaim 90 persen warga Rusia 'MENENTANG perang ini'. Dia bahkan menyebut pasukan militer Rusia sebagai 'tentara sialan'.

- Delegasi Negara Barat Protes Rusia dalam Pertemuan Menkeu G20

Delegasi negara-negara Barat mempersiapkan aksi khusus untuk memprotes invasi Rusia ke Ukraina dalam pertemuan para Menteri Keuangan (Menkeu) negara G20 di Washington DC, Amerika Serikat (AS). Mereka akan melakukan walk-out terkoordinasi dan aksi lainnya untuk memprotes secara diplomatik invasi Rusia.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (20/4/2022), sejumlah negara Barat berpandangan bahwa tindakan Rusia berarti negara itu harus dikesampingkan dari seluruh pertemuan global. Pandangan yang sama tidak dipegang oleh negara-negara anggota G20, termasuk China dan Indonesia yang memegang presidensi tahun ini.

Pada Selasa (19/4) waktu setempat, Moskow mengonfirmasi bahwa Menkeu Anton Siluanov akan memimpin delegasi Rusia dalam pertemuan di Washington DC.

- Kalah Jumlah dari Rusia, Komandan Ukraina di Mariupol: Bantu Kami!

Seorang komandan marinir Ukraina yang bertempur melawan pasukan Rusia di kota Mariupol menyebut pasukannya mungkin 'menghadapi hari-hari terakhir'. Sang komandan mengakui pasukannya kalah jumlah dan meminta adanya evakuasi dari kota pelabuhan yang dikepung Rusia itu.

"Musuh melebihi jumlah kami, 10 lawan satu," tutur komandan Brigade Marinir Terpisah ke-35, Serhiy Volyna, yang berlindung di dalam pabrik Azovstal di Mariupol, seperti dilansir AFP, Rabu (20/4/2022).

Pabrik Azovstal yang menjadi tempat berlindung pasukan Ukraina itu merupakan pabrik yang besar dengan sejumlah terowongan bawah tanah. Posisi pabrik itu kini dikepung oleh pasukan Rusia yang berusaha keras menguasai Mariupol.

"Kami meminta dan memohon kepada semua pemimpin dunia untuk membantu kami. Kami meminta mereka untuk menggunakan prosedur ekstraksi dan membawa kami ke wilayah negara ketiga," ucap Volyna dalam pesan video via Facebook.

- Giliran Rusia Usir 31 Diplomat dari 3 Negara Eropa!

Pemerintah Rusia mengumumkan pengusiran 31 diplomat dari tiga negara Eropa, dalam tindakan balas dendam atas pengusiran diplomat Rusia, yang dipicu oleh operasi militernya di Ukraina.

Dilansir dari kantor berita AFP, Rabu (20/4/2022), Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan 15 diplomat dari Belanda "persona non grata" dan memberi mereka waktu dua minggu untuk pergi.

Moskow juga memberikan tenggat waktu yang sama kepada staf kedutaan Belgia atas keputusannya mengusir 21 diplomat Rusia bulan lalu.

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan kepada AFP bahwa tindakan pengusiran Rusia itu menargetkan 12 diplomat Belgia.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads