Perbedaan klaim terjadi antara Rusia dan Ukraina. Hal ini berkaitan dengan meledaknya satu kapal perang Rusia di Laut Hitam.
Ukraina menyatakan kapal perang Rusia tersebut meledak dan terbakar hebat akibat serangan dari rudal Ukraina.
Pasukan Ukraina disebut meluncurkan serangan rudal ke salah satu kapal perang Rusia yang berisi 510 awak. Kapal tersebut terbakar hebat dan terjebak di tengah badai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rudal Neptunus yang menjaga Laut Hitam menyebabkan kerusakan yang sangat serius pada kapal Rusia. Kemuliaan bagi Ukraina!" kata Gubernur Odessa Oblast Maksym Marchenko menulis di Telegram seperti dilansir AFP, Kamis (14/4/2022).
Serangan tersebut juga dikonfirmasi oleh Penasihat presiden Ukraina Oleksiy Arestovych. Dia mengatakan bahwa kejutan terjadi dengan kapal utama Armada Laut Hitam Rusia.
Dia memastikan saat ini kapal berisi 510 awak tersebut terbakar hebat. Dia belum bisa memastikan apakah kapal tersebut bisa dievakuasi.
"Ini terbakar hebat. Saat ini. Dan dengan badai laut ini tidak diketahui apakah mereka akan dapat menerima bantuan. Ada 510 awak kapal," katanya dalam siaran YouTube.
"Kami tidak mengerti apa yang terjadi," lanjutnya.
Simak video 'Spesifikasi Bushmaster, Kendaraan Lapis Baja Ukraina':
Pernyataan berbeda diberikan Rusia, simak halaman selanjutnya
Namun pernyataan berbedapun disampaikan oleh Rusia.
Rusia membantah kapal perangnya meledak akibat rudal Ukraina. Rusua menyebut hal ini disebabkan oleh ledakan amunisi imbas kebakaran yang terlebih dulu melanda kapal perang Moskva jenis missile cruiser tersebut.
Seperti dilansir Reuters dan AFP, Kamis (14/4/2022), Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataannya seperti dikutip kantor berita Rusia, Interfax, menyebut insiden di kapal perang Moskva itu terjadi setelah amunisi yang ada di kapal meledak.
"Akibat kebakaran, amunisi meledak di kapal penjelajah rudal Moskva. Kapal mengalami kerusakan parah," sebut Kementerian Pertahanan Rusia.
Ditambahkan oleh Kementerian Pertahanan Rusia bahwa penyebab kebakaran di kapal masih diselidiki.
"Para awak telah sepenuhnya dievakuasi," imbuh pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia tanpa menyebut jumlah pasti awak kapal perang itu.
Insiden ini menjadi kemunduran militer terbaru bagi Rusia, yang telah mengalami rentetan kerugian sejak menginvasi Ukraina pada 24 Februari lalu, dalam apa yang disebut Moskow sebagai 'operasi militer khusus'.
Kantor berita Rusia menyebut kapal perang Moskva yang bertugas sejak 1983 itu dipersenjatai dengan 16 rudal jelajah antikapal 'Vulkan' dengan jangkauan 700 kilometer. Pada April 2021, kantor berita Interfax mengutip pensiunan laksamana Rusia yang menyebut kapal Moskva sebagai 'kapal paling serius di Laut Hitam'.