Separatis Pro-Rusia Klaim Kuasai Pelabuhan di Mariupol Ukraina

Separatis Pro-Rusia Klaim Kuasai Pelabuhan di Mariupol Ukraina

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 12 Apr 2022 11:35 WIB
Kota Mariupol di wilayah Ukraina bagian tenggara alami kehancuran hingga 90 persen usai dikepung pasukan Rusia selama beberapa pekan terakhir. Ini fotonya.
Potret kota Mariupol yang hancur lebur imbas perang Rusia-Ukraina (dok. Reuters)
Kiev -

Seorang pemimpin pemberontak pro-Rusia mengklaim pasukan separatis di wilayah Ukraina bagian timur kini telah menguasai pelabuhan di kota strategis Mariupol. Pasukan Rusia yang menginvasi Ukraina telah mengepung kota Mariupol selama beberapa minggu terakhir.

"Mengenai pelabuhan Mariupol, itu sudah di bawah kendali kami," klaim pemimpin kelompok separatis di wilayah Donetsk, Denis Pushilin, dalam pernyataan via televisi setempat, seperti dilansir AFP, Selasa (12/4/2022).

AFP tidak bisa memverifikasi secara independen klaim-klaim tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasukan Rusia diketahui selama sebulan terakhir, telah mengepung kota Mariupol yang terletak di tepi Laut Azov. Wali Kota Mariupol Vadym Boychenko, seperti dilansir Associated Press, melaporkan lebih dari 10 ribu warganya selama invasi Rusia. Dia mengklaim mayat-mayat bergelimpangan di jalanan.

Pada Senin (11/4) waktu setempat, Pushilin menuturkan kepada wartawan setempat bahwa pasukan Ukraina yang tersisa di Mariupol dipusatkan di dalam pabrik metalurgi dan mesin berat yang besar di kota tersebut.

ADVERTISEMENT

"Musuh memusatkan pasukannya di pabrik-pabrik seperti Azovstal, Zavod Ilyicha dan AzovMash," tuturnya kepada wartawan di ibu kota wilayah Donetsk.

"Untuk pusat kota, elemen-elemen kehidupan yang damai telah dipulihkan. Ini langkah awal," imbuh Pushilin.

Lebih lanjut, Pushilin menyatakan pasukan separatis akan meningkatkan pertempuran di wilayah Ukraina bagian timur. Moskow menjadikan daerah ini sebagai target utama.

"Sekarang operasi akan ditingkatkan," sebut Pushilin. "Karena semakin kita menunda, semakin banyak penduduk sipil yang menderita, disandera oleh situasi. Kita telah mengidentifikasi area-area di mana langkah-langkah tertentu perlu dipercepat," imbuhnya.

Kelompok-kelompok separatis yang didukung Rusia di wilayah Ukraina bagian timur diketahui telah terlibat dalam konflik dengan militer Ukraina sejak tahun 2014, ketika Moskow mencaplok Crimea.

Sesaat sebelum mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari lalu, Rusia mengakui kemerdekaan Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk yang memisahkan diri dari Kiev.

Halaman 3 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads