.webp)
Wali Kota Mariupol Vadym Boychenko mengungkap jumlah warganya yang tewas akibat invasi Rusia. Dia menyebut ada lebih dari 10 ribu warga yang tewas.
Dilansir dari The Associated Press, Selasa (12/4/2022), Boychenko mengatakan mayat-mayat bergelimpangan di jalanan. Jumlahnya bisa saja melampaui 20 ribu korban jiwa.
Boychenko menyebut Rusia membawa peralatan krematorium portabel. Peralatan itu guna menutupi 'pembantaian' yang dilakukan pihak Rusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, pasukan Rusia, tuduh Boychenko, membawa sejumlah mayat warga Mariupol ke sebuah pusat perbelanjaan yang memiliki fasilitas tempat penyimpanan lemari es.
"Krematorium keliling telah tiba dalam bentuk truk: Anda membukanya, dan ada pipa di dalamnya dan mayat-mayat ini dibakar," kata Boychenko.
7 Mayat Terkubur Reruntuhan
Otoritas Ukraina menemukan tujuh mayat warga yang sempat dinyatakan hilang. Mayat tersebut terkubur di reruntuhan bangunan di kota Borodyanka.
Dilansir Reuters, lebih dari 200 pekerja penyelamat berjuang untuk menemukan penduduk yang dinyatakan hilang itu sejak Ukraina kembali menduduki Kota Borodyanka.
Mayat yang ditemukan terkubur tersebut menambah daftar jumlah korban tewas di kota tersebut menjadi 19 orang. Hal ini dikonfirmasi oleh layanan darurat Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan bahwa situasi di kota Borodyanka 'jauh lebih mengerikan' ketimbang Bucha. Diketahui, pihak Ukraina menuduh Rusia melakukan kejahatan perang di wilayah Bucha.
Simak juga Video: Serangan Rusia di Ukraina Timur Telah Dimulai
