Inggris akan mengirimkan lebih banyak persenjataan ke Ukraina setelah mengecam serangan roket di stasiun kereta api Kramatorsk yang disebut 'tidak beralasan'. Perdana Menteri (PM) Boris Johnson menyatakan Inggris akan mengirimkan lebih banyak rudal antipesawat Starstreak dan 800 rudal antitank.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (9/4/2022), PM Johnson menyebut 'peralatan militer kelas tinggi' senilai 100 juta Poundsterling (Rp 1,8 triliun) itu dengan rudal-rudal antitank dipandang sangat ampuh dalam melawan pasukan Rusia.
Dalam pernyataan berdampingan dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz, PM Johnson menyebut serangan terhadap stasiun Kramatorsk 'menunjukkan seberapa dalam tentara yang pernah dibanggakan (Presiden Rusia Vladimir) Putin telah tenggelam'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PM Johnson juga menegaskan bahwa kejahatan Rusia di Ukraina tidak akan luput dari perhatian dan tidak akan dibiarkan tanpa dihukum. "Ini adalah kejahatan perang tanpa pandang bulu untuk menyerang warga sipil," kecamnya.
Sementara Scholz mengecam serangan di Kramatorsk itu dengan menyebutnya 'mengerikan'.
Otoritas Ukraina melaporkan sedikitnya 52 orang, termasuk lima anak, tewas dalam serangan di stasiun Kramatorsk pada Jumat (8/4) waktu setempat.
Rusia telah membantah pasukannya terlibat dalam serangan di Kramatorsk, dan malah menyebut serangan itu sebagai 'provokasi' dari pihak Ukraina.
Dalam bantahan yang dikutip kantor berita RIA, Kementerian Pertahanan Rusia menyebut rudal yang menghantam stasiun Kramatorsk hanya digunakan oleh militer Ukraina. Kementerian Pertahanan Rusia juga mengklaim pasukan Rusia tidak memiliki misi serangan di Kramatorsk yang direncanakan untuk 8 April.
Simak Video 'Stasiun KA Penuh Pengungsi Ukraina Diroket, 39 Orang Tewas':