Pidato Perdana, PM Baru Nepal Janji Penuhi Tuntutan Gen Z

Pidato Perdana, PM Baru Nepal Janji Penuhi Tuntutan Gen Z

Haris Fadhil - detikNews
Minggu, 14 Sep 2025 14:38 WIB
Newly sworn-in  Nepal’s interim Prime Minister, Sushila Karki, arrives at a hospital to meet the victims of Monday’s deadly anti-corruption protests, in Kathmandu, Nepal, September 13, 2025. REUTERS/Adnan Abidi
Sushila Karki (Foto: REUTERS/Adnan Abidi)
Kathmandu -

Perdana Menteri baru Nepal, Sushila Karki, menyampaikan pernyataan publik perdana usai dilantik. Perdana Menteri sementara yang dilaporkan dipilih para pendemo Gen Z atau generasi muda Nepal lewat aplikasi Discord itu berjanji mengakhiri korupsi dan memperbaiki ekonomi.

"Kita harus bekerja sesuai dengan pemikiran generasi Gen Z," kata Sushila Karki, dalam pernyataan publik pertamanya sejak menjabat seperti dilansir AFP, Minggu (14/9/2025).

Dia mengatakan Gen Z menuntut agar korupsi di Nepal segera diakhiri. Dia berjanji berupaya mewujudkan tuntutan para demonstran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang dituntut kelompok ini adalah pengakhiran korupsi, tata kelola pemerintahan yang baik, dan kesetaraan ekonomi. Anda dan saya harus bertekad untuk memenuhinya," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Mantan kepala hakim agung berusia 73 tahun itu juga mengheningkan cipta selama 1 menit pada hari Minggu untuk mengenang para korban tewas dalam kerusuhan sebelum pertemuan dimulai di kompleks pemerintahan utama Singha Durbar. Sejumlah gedung di kompleks pemerintahan itu dibakar selama protes massal pecah di Nepal.

Kepala Sekretaris Pemerintah, Eaknarayan Aryal, menyebut setidaknya 72 orang tewas dalam dua hari protes dan 191 orang terluka. Jumlah itu bertambah dari sebelumnya, yakni 51 orang tewas.

Kerusuhan ini merupakan yang terburuk sejak berakhirnya perang saudara yang berlangsung selama satu dekade dan penghapusan monarki pada tahun 2008.

Penunjukan Karki, yang dikenal karena kemandiriannya, terjadi setelah negosiasi intensif antara Panglima Angkatan Darat Nepal Jenderal Ashok Raj Sigdel dan Presiden Nepal Ram Chandra Paudel, termasuk dengan perwakilan 'Gen Z', sebutan umum untuk gerakan protes pemuda.

Ribuan aktivis muda telah menggunakan aplikasi Discord untuk menunjuk Karki sebagai pilihan mereka untuk pemimpin berikutnya. Dia mengaku sebenarnya tak ingin berada di posisi PM Nepal.

"Dalam situasi yang saya hadapi ini, saya tidak ingin berada di sini. Nama saya dibawa dari jalanan," ujarnya.

Parlemen kemudian dibubarkan dan pemilihan umum ditetapkan pada 5 Maret 2026. Dia berjanji tak akan menjabat lebih dari 6 bulan dalam situasi apapun dan fokus menuntaskan tanggung jawabnya sebagai PM sementara.

"Kami tidak akan tinggal di sini lebih dari enam bulan dalam situasi apa pun, kami akan menyelesaikan tanggung jawab kami dan berjanji untuk menyerahkannya kepada parlemen dan menteri berikutnya. Ini tidak mungkin terjadi tanpa dukungan Anda," ujarnya.

Para pekerja tampak memasang papan nama baru untuk kantor perdana menteri di sebuah gedung di dalam kompleks tersebut yang tidak dibakar. Presiden Nepal, Paudel, mengatakan 'solusi damai telah ditemukan melalui proses yang sulit'.

Paudel menyebutnya 'situasi yang sangat sulit, rumit, dan gawat' di negara Himalaya berpenduduk 30 juta jiwa itu.

"Saya dengan tulus mengimbau semua orang untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya dalam menyukseskan pemilu pada 5 Maret," ujarnya.

Tonton juga video "Eks Ketua MA Sushila Karki Dilantik Jadi PM Sementara Nepal" di sini:

Halaman 2 dari 3
(haf/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads