Pasukan Ukraina Kini Kuasai Wilayah Sumy yang Berbatasan dengan Rusia

Pasukan Ukraina Kini Kuasai Wilayah Sumy yang Berbatasan dengan Rusia

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 08 Apr 2022 17:38 WIB
A Ukrainian soldier looks through binoculars at a military check point, in Lityn, Ukraine, Wednesday, March 16, 2022. (AP Photo/Rodrigo Abd)
Tentara Ukraina mengamati situasi dengan binokular di tengah invasi Rusia (dok. AP Photo/Rodrigo Abd)
Kiev -

Pasukan militer Ukraina diklaim kini menguasai kembali seluruh wilayah Sumy di sepanjang perbatasan dengan Rusia. Namun, otoritas setempat memperingatkan warga untuk tidak segera kembali ke kota tersebut karena operasi pembersihan ranjau masih dilakukan.

Seperti dilansir AFP, Jumat (8/4/2022), Sumy yang terletak di wilayah timur laut Ukraina diketahui dikepung pasukan Rusia di awal-awal invasi sejak 24 Februari lalu. Sebelum perang terjadi, kota ini diketahui memiliki sekitar 250.000 jiwa penduduk.

"Area ini bebas dari orc," ujar Gubernur Sumy, Dmytro Zhyvytsky, dalam pernyataan via media sosial, merujuk pada pasukan Rusia yang menginvasi Ukraina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Wilayah ini belum aman. Ada banyak area yang dipasangi ranjau dan belum dibersihkan," ujarnya memperingatkan warga setempat.

Pasukan Rusia baru-baru ini mundur dari wilayah utara dan sekitar ibu kota Kiev, usai mengumumkan target baru merebut wilayah Donetsk dan Luhansk di wilayah Ukraina bagian timur, atau di sebelah selatan Sumy.

ADVERTISEMENT

Wilayah-wilayah Ukraina bagian timur sebagian dikuasai separatis pro-Rusia sejak tahun 2014. Saat itu unjuk rasa besar-besaran di jalanan setempat memicu penggulingan Presiden Ukraina yang akrab dengan Kremlin dan memicu konflik bersenjata antara militer Ukraina dengan separatis pro-Rusia.

Zhyvytsky sebelumnya menyebut tentara Rusia mundur dari area tersebut usai Moskow mengumumkan pergeseran target militer ke Donbas, yang menjadi lokasi Donetsk dan Luhansk.

Meskipun Zhyvytsky, pada Jumat (8/4) waktu setempat, mengumumkan pasukan Ukraina kembali menguasai Sumy, dia juga menyatakan bahwa proliferasi persenjataan yang belum meledak yang tengah berlangsung berarti area itu masih belum aman bagi warga.

"Jika Anda mendengar ledakan-ledakan -- dan ada banyak ledakan dalam beberapa hari terakhir -- itu merupakan petugas darurat dan teknisi spesialis peledak. Mereka menjinakkan amunisi yang ditinggalkan militer Rusia di tanah kita," jelas Zhyvytsky dalam pernyataan terbaru.

"Jangan mengemudi di sisi jalan dan jangan menggunakan jalanan di hutan. Jangan mendekati peralatan atau lokasi-lokasi orc yang hancur! Ini belum waktunya untuk bersih-bersih. Pertama-tama -- jinakkan ranjau," imbuhnya.

Halaman 3 dari 2
(nvc/ita)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads