Pemerintah Rusia telah membantah keras tuduhan keterlibatan dalam pembantaian di Bucha, dan menyebut gambar mayat-mayat itu "palsu." Namun, citra satelit yang diambil pada pertengahan Maret lalu dan dirilis oleh perusahaan Maxar Technologies tampaknya menunjukkan mayat-mayat tergeletak di jalan-jalan Bucha. Ini berpotensi membantah klaim Rusia bahwa kematian warga sipil terjadi setelah penarikan mundur pasukannya dari kota itu pada 30 Maret.
Wali Kota Bucha Anatoliy Fedoruk mengatakan pembunuhan - yang diperkirakan sekitar 300 warga sipil - adalah "balas dendam atas perlawanan Ukraina."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala NATO Jens Stoltenberg mengatakan gambar kuburan massal dan jalan-jalan yang dipenuhi dengan mayat warga sipil mengungkapkan "kebrutalan tak tertahankan yang belum pernah disaksikan Eropa dalam beberapa dekade". Dia khawatir "lebih banyak kekejaman" masih akan ditemukan di Ukraina.
(ita/ita)