Jakarta -
Akhir tragis menimpa seorang wali kota di Ukraina dan keluarganya yang ditemukan tewas. Wali kota Olga Sukhenko dan keluarga sebelumnya dinyatakan diculik pasukan Rusia.
Dilansir AFP, Selasa (5/4/2022) Wali kota, Olga Sukhenko yang berusia 50 tahun, suaminya dan putra mereka, diculik oleh pasukan Rusia pada 24 Maret, kata polisi.
Warga mengatakan wali kota dan suaminya telah menolak untuk bekerja sama dengan pasukan Rusia yang menyerbu wilayah tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jenazah Olga Sukhenko dan keluarganya ditemukan di desa sebelah barat Kiev. Penemuan jenazah ini diketahui ketika pihak berwenang Ukraina menemukan banyak jenazah di Bucha dan kota-kota maupun desa di sekitarnya yang ditinggalkan pasukan Rusia.
Jenazah lima warga sipil ditemukan dengan tangan terikat di sebuah desa di sebelah barat Kiev, termasuk mayat wali kota, suami dan putranya.
Simak halaman selanjutnya
Lihat Video: Zelensky: Rusia Benar-benar Tak Ingin Perdamaian
[Gambas:Video 20detik]
Polisi menunjukkan empat mayat kepada wartawan AFP, termasuk jenazah seorang wali kota. Jenazah ditemukan dengan posisi setengah terkubur di sebuah kuburan di hutan pinus yang berbatasan dengan rumahnya di Motyzhyn.
Sedangkan jenazah kelima ditemukan di sebuah sumur kecil di taman.
Para korban tewas, termasuk dua pria yang bukan bagian dari keluarga walikota, dalam keadaan tangan mereka diikat ke belakang.
Sebelumnya pada 11 Maret lalu, wali kota Melitopol di Ukraina selatan juga diculik oleh pasukan Rusia, tetapi dibebaskan setelah beberapa hari.
Sementara itu di Bucha, sebuah kota yang terletak sekitar 30 kilometer di utara Motyzhyn, mayat-mayat warga sipil ditemukan berserakan di jalan-jalan dan di kuburan-kuburan massal.
Satelit Ungkap Mayat Sudah Tergeletak Lama di Bucha
Rusia sebelumnya berargumen dengan menyebut mayat-mayat bergelimpangan di kota Bucha, Ukraina, baru muncul setelah pasukannya menarik diri dari area tersebut.
Pemerintah Rusia juga dengan tegas membantah tuduhan terkait pembunuhan warga sipil, termasuk di Bucha. Serta menyebut gambar-gambar mayat dan kuburan massal di sana telah direkayasa oleh Ukraina untuk menyalahkan Rusia.
Namun sejumlah tangkapan citra satelit mematahkan argumen tersebut.
Foto atau citra satelit yang dirilis Maxar Technologies pada pekan ini menunjukkan keberadaan mayat-mayat berpakaian sipil. Mayat-mayat tersebut dibiarkan begitu saja tergeletak di area terbuka dan jalanan Bucha sejak beberapa pekan terakhir, saat pasukan Rusia masih menguasai area tersebut.
Citra satelit Maxar soal situasi jalanan kota Bucha yang diambil sejak pertengahan Maret lalu menunjukkan sejumlah warga sipil tergeletak di tengah atau di tepi jalanan, yang baru-baru ini menjadi lokasi para pejabat Ukraina menemukan mayat-mayat bergelimpangan usai pasukan Rusia menarik diri.
"Citra satelit Maxar yang beresolusi tinggi yang dikumpulkan di atas Bucha, Ukraina (sebelah barat laut Kiev) memverifikasi dan memperkuat video dan foto di media sosial baru-baru ini yang mengungkapkan mayat tergeletak di jalanan dan ditinggalkan di tempat terbuka selama berminggu-minggu," sebut juru bicara Maxar Technologies, Stephen Wood, dalam pernyataannya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini